Advertisement
Melihat Artefak Asli Kepelabuhan Indonesia di Museum Maritim
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Jika berkunjung ke Jakarta, Anda jangan hanya mengeluhkan kemacetan. Ada tempat-tempat wisata yang sangat layak dikunjungi di tengah keluhan kemacetan dan polusi di ibu kota. Salah satunya Museum Maritim Indonesia yang baru diresmikan oleh PT Pelabuhan Indonesia II Persero atau Indonesia Port Cooperation (IPC) pada Desember 2018. Mari berkeliling.
Museum maritim tersebut berlokasi tepat di kawasan komplek IPC Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Pusat. Tentunya, sejumlah artefak asli yang menyimpan sejarah kepelabuhan Indonesia sejak zaman penjajahan juga dipamerkan di sana.
Advertisement
Termasuk gedung yang kini menjadi Museum Maritim Indonesia juga menyimpan sejarah panjang kepelabuhan Indonesia, khususnya pada DKI Jakarta.
Berbagai informasi mengenai sejarah panjang pelabuhan, temuan artefak baik di dalam kapal-kapal pelabuhan maupun barang-barang komoditas yang menjadi ciri khas masing-masing pelabuhan, seperti pelabuhan Tanjung Priok, Sunda Kelapa di Jakarta, Tanjung Mas di Semarang, Tanjung Perak di Jakarta, dan lain sebagainya turut dihadirkan.
Selain memberikan sejumlah informasi melalui media diorama, peta, dan lain sebagainya seperti museum pada umunya, IPC juga menyuguhkan sejumlah lokasi interaktif sekaligus "instagramable" untuk menambah pengalaman pengunjung di museum.
Lokasi interaktif tersebut termasuk diantaranya adalah simulator nahkoda untuk mempelajari cara mengemudikan kapal.
Kemudian terdapat ruangan penyimpanan sejumlah rempah-rempah yang diperdagangkan pada zaman penjajahan yang membangkitkan indera penciuman.
Menariknya, di dalam museum tersebut juga terdapat sejumah spot untuk foto-foto dengan latar belakang tiga dimensi. Lokasi tersebut banyak diminati para pengunjung yang ingin mengabadikan momen seru di museum.
Sebagai inovasi dalam hal pengembangannya, Museum Maritim Indonesia berencana akan menghadirkan materi pameran yang berbeda setiap tiga atau enam bulan sekali.
Direktur Teknis IPC Dani Rusli Utama menyebut, Museum Maritim Indonesia secara prinsip menerima berkas digital yang menurutnya sudah banyak sekali beredar di Indonesia, untuk kemudian dimanfaatkan bagi pembelajaran guru dan murid, bahkan untuk IPC.
"Museum ini terkoneksi dengan pusat pendidikan Pelindo II Ciawi yang mempunyai belasan ribu file digital yang berkaitan masalah maritim. Sehingga ini bisa terkoneksi menjadi pusat pembelajaran bagi pengunjung juga," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Rayakan Hari Kemenangan dengan Syawalan Sekar Kedhaton Restaurant
- Berburu Daging Sapi Premium Juicy di Indoguna Meatshop & Grocery
- Taman Safari Bali Rilis Teatrikal Bawah Air yang Menggabungkan Kesenian Bali dan Nusantara
- Wisata Bukit Dermo di Bantul Dibangun Tahun Ini
- Ini Daftar Negara yang Dianggap Murah untuk Tujuan Belibur Tahun Ini
Advertisement
Cuaca DIY Hari Ini Jumat 19 April 2024: Jogja, Sleman dan Gunungkidul Hujan Lebat Disertai Petir
Advertisement
Ini Dia 20 Negara dengan Udara Paling Tercemar di Dunia, Indonesia Salah Satunya
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement