Advertisement
Anda Keracunan Makanan di Tempat Piknik, Ini yang Harus Anda Lakukan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Masalah makanan biasanya menjadi isu ketika sedang bepergian. Bukan hanya jadwal makan yang mungkin terganggu, tapi alergi terhadap makanan tertentu pun harus menjadi perhatian.
Keracunan makanan juga bisa menjadi masalah yang muncul ketika sedang traveling. Jika keracunan yang terjadi masih dalam skala ringan, maka bisa jadi tubuh hanya memerlukan istirahat sejenak. Namun, jika skalanya termasuk berat, bukan tidak mungkin Anda mesti mendapat perawatan serius di rumah sakit.
Advertisement
Keracunan makanan adalah dampak dari mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi atau beracun. Gejala keracunan makanan yang paling umum adalah mual, muntah, kram perut, kehilangan nafsu makan, demam ringan, tubuh terasa lemah, sakit kepala, dan diare.
Berikut tips menangani penyakit keracunan makanan saat traveling yang dipetik dari Travel+Leisure, Mayo Clinic, dan Men’s Health.
Minum air yang banyak
Cairan dalam tubuh pasti berkurang setelah muntah-muntah, sehingga Anda perlu menggantinya kembali. Minumlah cairan yang tidak bersoda, minuman tawar, dan air mineral saat masih mual.
Jika hanya tersedia air keran, rebus dahulu agar terhindar dari bahaya bakteri. Jika perut masih belum kuat mengonsumsi cairan, cobalah mengisap bongkahan es kecil.
Cairan elektrolit dapat menjadi penyelamat
Air kelapa dan oralit sangat kaya kandungan elektrolit sehingga dapat menyeimbangkan elektrolit dalam tubuh. Kedua cairan tersebut sudah menjadi pilihan para pejalan saat sakit perut. Alternatif sederhana lainnya, Anda dapat membuat rebusan air dengan campuran 6 sendok makan gula dan 1 sendok makan garam.
Mengonsumsi makanan lunak
Sebaiknya Anda mengonsumsi makanan tawar, rendah kalori, dan mudah dicerna. Sup dan biskuit, yang mengandung garam, dapat menjadi pilihan.
Jauhi konsumsi potensial penyakit
Untuk sementara waktu, Anda mesti menghentikan konsumsi susu, kopi, teh berkafein, makanan pedas, dan makanan siap saji. Perut Anda akan berterima kasih atas usaha ini.
Siapkan obat
Jika yang Anda alami sudah dapat dipastikan diare, maka Anda sebaiknya mencari obat loperamide. Cari Imodium di apotik atau klinik farmasi terdekat.
Mengetahui kapan harus konsultasi dokter
Jika terjadi hal-hal yang lebih serius, Anda harus segera periksa ke dokter. Misalnya, jika tidak berhenti muntah-muntah, terdapat darah pada muntahan, menderita diare selama tiga hari, merasakan pegal yang tidak biasa, atau merasakan gejala dehidrasi--pusing dan mulut kering. Skenario paling parah adalah Anda perlu dirawat di rumah sakit untuk menangani dehidrasi.
Cegah kemungkinan sakit lagi
Daripada meminum air dari keran, lebih baik Anda membawa botol minum dan cairan pencuci tangan. Jauhi daging mentah atau belum matang, cuci sayur atau buah sebelum dikonsumsi, dan sebaiknya menyimpan makanan di wadah tertutup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Timnas Indonesia Ukir Dua Memori Indah di Stadion Abdullah bin Khalifa Qatar
- Tampil Gemilang, Ernando Dianggap Kerasukan Kiper Real Madrid Andriy Lunin
- From Zero to Hero, Ini Profil Komang Teguh Pahlawan Kemenangan Garuda Muda
- Talkshow Spesial Hari Kartini: Kembangkan Skill untuk Hadapi Ragam Tantangan
Berita Pilihan
- Rayakan Hari Kemenangan dengan Syawalan Sekar Kedhaton Restaurant
- Berburu Daging Sapi Premium Juicy di Indoguna Meatshop & Grocery
- Taman Safari Bali Rilis Teatrikal Bawah Air yang Menggabungkan Kesenian Bali dan Nusantara
- Wisata Bukit Dermo di Bantul Dibangun Tahun Ini
- Ini Daftar Negara yang Dianggap Murah untuk Tujuan Belibur Tahun Ini
Advertisement
Syawalan ke Ponpes dan Panti Asuhan, Pj. Bupati Kulonprogo Salurkan Bantuan
Advertisement
Ini Dia 20 Negara dengan Udara Paling Tercemar di Dunia, Indonesia Salah Satunya
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement