Advertisement

Prisa & John Paul Ivan Jelajah Spot Eksotis di Gunungkidul

Lajeng Padmaratri
Rabu, 14 April 2021 - 13:47 WIB
Sunartono
Prisa & John Paul Ivan Jelajah Spot Eksotis di Gunungkidul Prisa & John Paul Ivan saat berada di Nglanggeran, Gunungkidul. - Ist.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Pesona alam Kabupaten Gunungkidul seolah tak pernah ada habisnya untuk dieksplorasi. Hal itulah yang juga dirasakan oleh penyanyi cilik asal Klaten, Prisa Putrialina bersama gitaris John Paul Ivan (JPI) ketika menjelajah spot-spot eksotis di Bumi Handayani, Rabu (31/3/2021).

Kebersamaan Prisa dan JPI sudah berlangsung sejak mereka menelurkan single perdana bertajuk Pesan Damai untuk Indonesia (Doa untuk Bangsa) pada Agustus 2020 yang kemudian berlanjut dengan single kedua mereka yang berjudul Lestari Alamku (Berita Cuaca) yang rilis tahun ini.

Advertisement

Baru-baru ini, Prisa dan JPI ditemani Windy, vokalis grup band Geger dan Take Over berwisata ke Kabupaten Gunungkidul. Mereka mengeksplor sejumlah kawasan wisata di Gunungkidul yang tak kalah menarik dari destinasi wisata di daerah lain.

Meski seolah identik dengan wisata 'gunung', kabupaten ini justru punya banyak destinasi wisata tersohor yang terletak di tepi pantai. Istimewanya, dalam ekplorasinya, Prisa dan JPI langsung dipandu oleh orang nomor satu di kabupaten yang identik dengan sebutan Seribu Gunung itu, yaitu Bupati Sunaryanta.

Prisa mengaku sangat senang bisa menjelajah Kabupaten Gunungkidul yang rupanya memiliki banyak destinasi wisata yang tak kalah mempesona dari daerah lain. "Seru sekali perjalanannya. Pesona Gunungkidul perlu diviralkan," kata dia.

"Lestari alamku, lestari desaku... Di mana Tuhanku menitipkan aku..." senandung Prisa sembari menikmati pemandangan di Gunungkidul.

Berikut deretan destinasi wisata di Gunungkidul yang dieksplorasi oleh Prisa dan JPI selama seharian penuh:

Embung Nglanggeran

Embung Nglanggeran merupakan telaga buatan yang berfungsi untuk menampung air hujan sebagai sumber irigasi pertanian saat musim kemarau. Embung seluas 0,34 hektare ini berjarak sekitar 1,5 kilometer di sebelah tenggara pintu masuk kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Kalurahan Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Gunungkidul.

Dengan ketinggiannya sekitar 496 meter di atas permukaan laut, udara di sekitar Embung Nglanggeran pun terasa segar.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan Selama ini, air dari telaga buatan ini digunakan untuk mengairi kebun buah durian dan kelengkeng. Airnya yang jernih sangat memanjakan mata Prisa dan JPI yang baru pertama kali mengunjungi Embung Nglanggeran.

"Ini adalah salah satu tujuan wisata populer di Gunungkidul yaitu Nglanggeran. Tempat wisata ini bahkan ada nyanyiannya," kata Sunaryanta. Nyanyian itu merujuk pada lagu karya Alm. Didi Kempot berjudul 'Banyu Langit' yang memuat lirik tentang Gunung Api Purba Nglanggeran. 

Karena baru kali pertama datang ke sini, Prisa dan Ivan memang benar-benar merasa dimanjakan. "Pemandangannya sangat amazing. Danau dengan latar pegunungan purba. Wow sekali. Terima kasih Pak Sunaryanta sudah mengenalkan wisata ini kepada kami," kata Ivan.

Bakso dan Mi Ayam Pak Arif Sambi 7

Setelah lelah berkeliling kawasan sekitar Embung Nglanggeran, Prisa dan JPI lantas diajak oleh Bupati Sunaryanta menikmati sajian kuliner yang kini tengah viral, yakni Bakso dan Mi Ayam Pak Arif Sambi 7.

Sesuai namanya, warung makan yang berada di kawasan Plumbungan, Putat, Kapanewon Patuk, Gunungkidul ini menawarkan menu bakso dan mi ayam. Bedanya, warung ini uga menyediakan bakso dan mi ayam dengan dilengkapi dengan thethelan (sisa daging yang masih melekat pada tulang).

Harga menu yang ditawarkan warung ini pun terbilang murah, berkisar antara Rp12.000 hingga Rp25.000.

Pantai Slili

Setelah puas menikmati gurihnya bakso dan mi ayam, Prisa dan JPI lantas bergeser menuju ke arah selatan, tepatnya ke Pantai Slili yang berada di di Kalurahan Sidoharjo, Kapanewon Tepus, Gunungkidul. Di sini, Prisa dan JPI menyempatkan berswafoto dengan latar belakang laut selatan yang menawan.

Pantai ini biasa dikenal dengan sebutan Watu Lawang oleh penduduk setempat karena keberadaan pulau kecil yang di bawahnya terdapat lorong yang menyerupai pintu. Pantai Slili biasa dijadikan tempat kegiatan Sedekat Laut Sadranan atau Upacara Nyadran.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta menyebut Pantai Slili adalah salah satu pantai yang memiliki keindahan yang luar biasa.

Itulah sebabnya, kawasannya yang masih asri ini, menurut Bupati, selaras dengan single terbaru yang dirilis oleh Prisa dan JPI, Lestari Alamku (Berita Cuaca).

Sunaryanta menjelaskan, Pantai Slili memang termasuk salah satu pantai yang sempit di Gunungkidul. Betapa tidak, garis pantai di Slili tidak lebih dari 100 meter. Lokasinya menyempit dan diapit dua bukit yang menjadi pembatas Pantai Slili dan Pantai Krakal di sisi barat dan Pantai Sadranan di sisi timurnya.

“Pantainya tidak begitu luas. Jadi tidak begitu ramai. Ini enak untuk istirahat,” kata Ivan.

Café De’Slili

Masih di area Pantai Slili, Bupati Gunungkidul Sunaryanta lantas mengajak Prisa dan JPI makan di salah satu restoran yang juga bisa menjadi andalan wisata kuliner di Gunungkidul, Café De’Slili.

Di kafe dan restoran ini, Prisa dan JPI berkesempatan mencicipi kuliner khas pesisir selatan Gunungkidul, yakni olahan lobster.

Suasana kafe yang baru resmi dibuka pada 12 Desember 2020 tersebut, sekilas memang mirip dengan Beach Club di Seminyak, Bali. Hal itu lantaran desain interiornya, terutama tempat duduk jaring yang dipasang untuk pengunjung menikmati pemandangan matahari terbenam. Untuk memesan tempat duduk di sini, Anda perlu membayar seharga Rp300.000.

South Shore

Tak puas dengan satu kafe, Prisa dan JPI juga mampir ke South Shore, kafe dengan infinity pool yang menghadap ke laut lepas. Kafe ini berada di Pantai Ngandong, Kalurahan Sidoharjo, Kapanewon, Tepus, tak jauh dari Pantai Slili.

Untuk menikmati suasana di kafe ini, Anda harus membayar Rp200.000 per orang. Harga ini sudah termasuk kupon makanan, minuman, akses ke infinity pool dan pantai, kamar bilas, serta parkir kendaraan.

Jika sebelumnya Prisa dan JPI menikmati suasana pantai Bali di De’Slili, kali ini, di South Shore, mereka bak berada di kafe yang ada di di Santorini, Yunani. Prisa dan JPI pun tak melewatkan momen untuk berswafoto, terlebih South Shore memiliki beberapa area Instagramable. Sebut saja anak tangga yang membelah bebatuan karang dan dikelilingi oleh pepohonan. Kemudian, area makan dan kolam renang yang berhadapan langsung dengan pemandangan pantai. Ada juga sebuah jalan menurun dengan pepohonan di sisi jalur, dan lepas pantai indah di belakangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Bus Damri dari Jogja-Bandara YIA, Bantul, Sleman dan Sekitarnya

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 04:37 WIB

Advertisement

alt

Minum Ramuan Jahe Cocok saat Puasa dan Kala Hujan

Lifestyle
| Jum'at, 29 Maret 2024, 03:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement