Advertisement

Tim Jelajah Wisata Religi Berangkat Eksplorasi Potensi Wisata Religi Jogja

Herlambang Jati Kusumo
Senin, 03 Mei 2021 - 19:27 WIB
Nina Atmasari
Tim Jelajah Wisata Religi Berangkat Eksplorasi Potensi Wisata Religi Jogja Pemimpin Redaksi Harian Jogja, Anton Wahyu, bersama Direktur Pemasaran Wisata Badan Otorita Borobudur (BOB), Agus Rochiyardi, saat melepas Tim Jelajah Wisata Religi Yogyakarta, di halaman Kantor Harian Jogja, Senin (3/5/2021). - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Direktur Pemasaran Wisata Badan Otorita Borobudur (BOB), Agus Rochiyardi bersama dengan Pemimpin Redaksi Harian Jogja, Anton Wahyu melepas Tim Jelajah Wisata Religi Yogyakarta, di halaman Kantor Harian Jogja, Senin (3/5/2021). Tim Jelajah Religi Yogyakarta diharapkan dapat mengenalkan ke masyarakat wisata religi yang ada di DIY.

Lokasi jelajah wisata religi ini diantaranya Masjid Agung Gedhe Kauman, Masjid Kotagede, Masjid Pathok Negara Mlangi, Jam Bancet di Masjid Sabilurrosyad, Pandak, Bantul, kemudian Pondok Pesantren Tuli Islam, Darul Ashom.

Advertisement

Agus mengatakan jelajah religi ini sejalan dengan tugas BOB dalam menangani daerah koordinatif. “Jelajah religi yang ada di DIY diharapkan dapat mengenalkan kepada generasi muda utamanya, agar dapat memahami, mengenali wisata religi. Bagi yang belum paham filosofinya dapat. Banyak sekali peninggalan sejarah religi ini,” jelas Agus, di sela kegiatan.

Baca juga: Nikmatnya Berbuka sambil Menikmati Panorama Persawahan Lembah Menoreh

Menurut Agus, wisata religi yang masuk dalam kategori budaya ini, memang menjadi salah satu potensi besar yang dimiliki DIY, selain kekuatan Jogja lainnya, seperti wisata alam, pendidikan, SDM yang kreatif. “Budaya ini banyak sekali ragamnya. Baik yang bersifat ritual atau terlihat langsung,” ucapnya.

BOB, lanjutnya, memang memiliki tugas untuk mengembangkan potensi yang ada. Destinasi tersebut dapat dikemas dengan story telling yang menarik, dan tidak lepas dari pakem yang ada. “Religi ini kami kembangkan, wisatawan datang dan menikmati situasi sesuai harapan mereka. Ada unsur keagamaan, di sana dapat memperdalam melalui cerita sejarah,” ujar Agus.

Baca juga: 13 Bulan Tutup karena Pandemi Covid-19, Disneyland California Akhirnya Dibuka

Peninggalan leluhur yang ada dikatakan Agus harus dihargai, dan dilestarikan. Perawatan yang baik, akan memberi keuntungan juga bagi masyarakat.

Sementara itu, Anton mengatakan Harian Jogja sebagai media massa juga memiliki tugas untuk memperkenalkan kembali wisata sejarah religi, termasuk di Jogja ini. “Kita eksplorasi lagi wisata religi yang ada di Jogja sehingga bisa lebih dikenal dan bisa terangkat kembali,” ucap Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Usulan Formasi PPPK-CPNS 2024 Disetujui Pusat, Pemkab Bantul: Kami Tunggu Kepastian Alokasinya

Bantul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 16:07 WIB

Advertisement

alt

Makna dan Sejarah Telur Paskah, Simbol Kebangkitan Yesus Kristus

Lifestyle
| Jum'at, 29 Maret 2024, 14:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement