Advertisement

Kedung Pengilon, Tak Hanya Jadi Tempat Wisata, Tapi untuk Ritual

Lugas Subarkah
Rabu, 10 Agustus 2022 - 19:37 WIB
Jumali
Kedung Pengilon, Tak Hanya Jadi Tempat Wisata, Tapi untuk Ritual Pardal menunjukkan kondisi Kedung Pengilon saat ini, Rabu (10/8/2022). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, BANTULKedung Pengilon merupakan salah satu dari ratusan wisata alam di Bantul.

Dibuka untuk wisata sejak 2009, kedung yang terletak di Petung, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, ini banyak dipercaya memiliki kekuatan magis.

Advertisement

Dikelilingi hutan jati dan beberapa permukiman penduduk, Kedung Pengilon mendapatkan sumber air dari mata air di sekitar kedung tersebut. Air di Kedung Pengilon terlihat berwarna biru karena dipengaruhi batuan wadas biru di bawahnya.

Dengan kedalaman sekitar 7 meter di musim kemarau, Kedung Pengilon biasa digunakan untuk berenang atau memancing. Di hari biasa, kedung ini nampak sepi dan menenangkan. Hanya gemercik aliran air yang terdengar.

Anggota Pokdarwis Petung, Pardal menceritakan tak sedikit orang dari luar daerah yang datang ke lokasi tersebut untuk ritual ngalap berkah.

"Terutama pada malam Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon," ujarnya, Rabu (10/8/2022).

Mereka yang melakukan ritual itu banyak yang datang dari luar daerah, bahkan dari luar pulau Jawa.

"Biasanya datang jam 12.00 WIB malam, pulang jam 03.00 WIB. Saya tahu karena parkir motornya di depan rumah," kata dia.

Uniknya, ritual ngalap berkah semakin ramai ketika memasuki musim pemilu atau pileg.

"Kemaren banyak dari Sumatera, Kalimantan. Yang dari Kulonprogo kemaren tahu-tahu syukuran di sini," kata dia.

Walau tidak menjamin tujuannya tercapai, namun ada juga mereka yang ngalap berkah dan mendapatkan apa yang diinginkan.

"Soal berhasil dan tidaknya, tidak tahu. Tapi kemungkinan juga ada yang berhasil," ungkapnya.

Ia menceritakan di Kedung Pengilon ini dulu Sri Sultan HB IX sering datang untuk menyepi. Dari cerita masyarakat juga disebutkan burung milik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang hilang tiba-tiba ditemukan di Kedung Pengilon.

Beberapa cerita mistis juga kerap muncul seperti adanya suara orang bercakap-cakap, namun setelah dicari tidak ditemukan sumber suaranya. Ada pula cerita seorang pria mengenakan baju lurik duduk di dekat kedung, lalu dengan cepat menghilang ke dalam hutan.

Terlepas dari cerita-cerita mistis itu, Kedung Pengilon tetap ramai dikunjungi wisatawan pada akhir pekan atau liburan. Sebelum pandemi di tempat itu juga sering dijadikan lokasi makrab dan camping mahasiswa.

"Semenjak pandemi belum ada lagi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Perkuat Empat Pilar Kalurahan Untuk Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat

Sleman
| Jum'at, 26 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Bahaya Bahan Kimia pada Makanan Laut Patut Diwaspadai

Lifestyle
| Jum'at, 26 April 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement