Advertisement
Unik, Museum di Turki Kumpulkan Ribuan Rambut Wanita dari Seluruh Dunia
Advertisement
Harianjogja.com, CAPPADOCIA—Jika berkesempatan mengunjungi Cappadocia di Turki, wisatawan tidak hanya bisa menjajal pengalaman naik balon udara. Di sana, ada satu museum yang wajib dikunjungi yaitu museum rambut.
Museum Rambut terletak di Cappadocia di provinsi Nevşehir, Turki menarik banyak pengunjung sebagai salah satu museum paling unik di dunia. Pasalnya, museum ini mengumpulkan dan memamerkan ribuan sampel rambut wanita.
Advertisement
BACA JUGA: Unik! Masjid di Filipina Dicat Warna Pink biar Mencolok
Melansir Dailysabah, perjalanan museum dimulai ketika Galip Körükçü, seorang master tembikar di distrik Avanos, Nevşehir, memotong seikat rambut dari seorang turis wanita Prancis yang mengunjungi bengkelnya pada tahun 1979 dan menggantungnya di dinding. Museum Rambut telah berkembang dari waktu ke waktu karena turis wanita lain yang datang ke bengkel juga meninggalkan seikat rambut mereka sendiri.
Sampel rambut dari puluhan ribu wanita di museum yang masuk dalam "Guinness Book of World Records" pada tahun 1998 ini menarik minat para tamu yang berkunjung ke kawasan tersebut.
Berbicara kepada Anadolu Agency (AA), Körükçü mengatakan ketika dia menggantung seikat rambut di dinding bengkel beberapa dekade yang lalu, dia tidak pernah membayangkan rambut itu akan berkembang menjadi sesuatu yang begitu mengesankan.
“Saya bertemu dengan seorang gadis Prancis pada tahun 1979 dan saya menginginkan seikat rambutnya ketika dia dalam perjalanan kembali ke negaranya karena rambutnya sangat indah. Setelah menuliskan nama dan alamatnya di selembar kertas, dia menggantungkan rambutnya di dinding bengkel. Kemudian rambut ini menarik perhatian turis wanita lain dan dia meninggalkan seikat rambutnya juga. Kemudian kami mulai mendapatkan rambut dari turis wanita lain yang datang ke sini, dan itulah yang terjadi,” jelasnya.
BACA JUGA: Pameran Unik Ini Ajak Pengunjung Mengendus Bau Pantat Satwa Liar
Menurut Körükçü, dia memiliki nama dan informasi kontak individu yang rambutnya dipajang di museum. Selama bertahun-tahun, dia telah memilih 10 nama dari antara mereka yang meninggalkan rambutnya dan memberi mereka hadiah wisata ke Cappadocia selama seminggu setiap tahun.
“Saya mengambil seikat rambut secara acak, menghubungi orang-orang yang nama dan detail kontaknya tertulis di atasnya dan mengundang mereka ke Cappadocia selama seminggu, menutupi semua pengeluaran mereka. Wisatawan yang datang ke daerah tersebut sangat menyukainya ketika mereka mengunjunginya. Kami tidak mengizinkan fotografi karena rambut di museum memiliki informasi pribadi di dekatnya,” imbuhnya.
Biaya masuk museum itu cukup terjangkau, hanya 3 lira Turki atau sekitar Rp1.700.
Fatma Fatolanezhad, seorang turis Iran yang juga meninggalkan seikat rambutnya saat mengunjungi museum, menekankan bahwa museum itu menarik. “Ketika saya melihat tempat ini di internet, saya ingin melihatnya. Dan aku meninggalkan rambutku di sini. Mungkin anak-anak saya akan datang ke sini 10 tahun kemudian dan melihat rambut saya di sini. Itu adalah perasaan yang hebat,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Rayakan Hari Kemenangan dengan Syawalan Sekar Kedhaton Restaurant
- Berburu Daging Sapi Premium Juicy di Indoguna Meatshop & Grocery
- Taman Safari Bali Rilis Teatrikal Bawah Air yang Menggabungkan Kesenian Bali dan Nusantara
- Wisata Bukit Dermo di Bantul Dibangun Tahun Ini
- Ini Daftar Negara yang Dianggap Murah untuk Tujuan Belibur Tahun Ini
Advertisement
Antisipasi Konvoi Kelulusan dan Tawuran Pelajar di Kulonprogo, Ini yang Dilakukan Polisi
Advertisement
Pakar Ungkap Siklus Haid Bisa Jadi Barometer Kesehatan Perempuan
Advertisement
Advertisement
Advertisement