Wisata

Ditata, Wisata Kuliner di Labuan Bajo Bakal Lebih Asik

Penulis: Anitana Widya Puspa
Tanggal: 25 Agustus 2018 - 19:35 WIB
Kampung Ujung, Labuan Bajo, Manggaraoi Barat, NTT. - Antara

Harianjogja.com, JAKARTA--  Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia kini semakin rapi dan lengkap berkat adanya kegiatan Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Master Plan/Development Plan KSPN disusun oleh Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW), dan dilanjutkan dengan Rencana Teknis Terinci/Detailed Engineering Design (DED) dan pelaksanaan fisik oleh Ditjen Cipta Karya. 

Penataan kawasan dilakukan dengan menyediakan sarana dan prasarana pendukung seperti pembangunan trotoar di Jalan Soekarno Hatta, pusat wisata kuliner dan ruang terbuka hijau di Kampung Ujung, street furniture dan jembatan di Promenade Kampung Air.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan dengan semakin lengkapnya sarana dan prasarana di daerah penyangga (buffer zone) sebagai bagian tourist management dimana sebelum menuju Pulau Rinca dan Pulau Komodo, wisatawan dapat menikmati Kampung Ujung dan Kampung Air sehingga wisatawan bisa tinggal lebih lama. 

"Pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur," katanya melalui keterangan resmi Minggu (19/8/2018).

Salah satunya adalah penataan kawasan wisata kuliner Kampung Ujung dimana deretan tenda penjual makanan kini lebih tertata dengan desain tenda baru berwarna putih. Wisatawan dapat menikmati beragam olahan seafood ditepi laut dengan tenda-tenda yang bisa menjadi spot untuk swafoto.

Anggaran kegiatan penataan KSPN Labuan Bajo senilai Rp 40,35 miliar dan ditargetkan akan rampung 15 Desember 2018 mendatang. Progres fisik kini sudah mencapai 66,70% dan penyerapan anggaran sudah 58,32%. 

KSPN Labuan Bajo merupakan satu dari 11 KSPN yang dikembangkan Pemerintah sebagai “Bali Baru” untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara yang ditargetkan 20 juta orang pada tahun 2019. Semakin tumbuhnya sektor wisata akan membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan sekitar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Berita Terkait

Makanan Khas Indonesia Ini Terkenal di Negara Lain, Ada Rendang hingga Sambal
Kondisi Sate Klathak Pak Pong Saat Libur Lebaran 2025, Siapkan 1.500 Porsi
Mudik ke Jogja Lewat Klaten, Ini Kuliner yang Bisa Dicoba
Gullac, Kudapan Buka Puasa di Turkiye Hanya Ada Saat Ramadan

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  2. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  3. Pilkada untuk Siapa?
  4. Sinyal dari Pidato Prabowo

Berita Terbaru Lainnya

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Berwisata ke Papua Pegunungan, Pulang Bawa Oleh-Oleh Markisa dari Lembah Baliem
Hidup dalam Dunia Kartun Ala Ibarbo Fun Town
Daftar 37 Negara Bebas Visa untuk Paspor Indonesia
Pakar UGM: DIY Perlu Kembangkan Wisata Weekdays
Warung Makan Jagoan Mahasiswa UII Jogja
Bosan Saat Berada di Area Jalur Tol Trans Jawa? Coba Jajal Lokasi Wisata Ini
Dusun Mlangi dan Jejak Islam di Jogja
Taman Wisata Candi Siapkan Atraksi Menarik Selama Liburan Lebaran 2025, Catat Tanggalnya
Upacara Tawur Agung Digelar di Candi Prambanan, Catat Tanggalnya