Wisata

Cara Unik Menikmati Teh Trasan, Minuman Khas Gunung Telomoyo

Penulis: Nina Atmasari
Tanggal: 22 Januari 2020 - 06:17 WIB
Pengelola Omah Kembang, Mul Budi Santoso menyajikan teh trasan, di Omah Kembang, Ngablak Kabupaten Magelang, baru-baru ini. - Harian Jogja/Nina Atmasari

Harianjogja.com, MAGELANG- Jalan-jalan ke tempat wisata, tak lengkap rasanya jika tidak sekaligus mencicipi kuliner khas setempat. Biasanya, di lokasi wisata akan tersedia beragam kuliner, namun ada satu jenis yang khas.

Hal ini juga berlaku di kawasan wisata Gunung Telomoyo, Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Objek wisata yang menawarkan keindahan alam Gunung Merbabu, Merapi, Andong dan Telomoyo ini juga memiliki salah satu kuliner khas, namanya teh trasan.

Ya, teh trasan merupakan jenis minuman yang berasal dari teh. Namun, ada keunikan di dalamnya sehingga minuman ini layak menjadi kuliner khas Gunung Telomoyo. Suguhan ini kini sedang dikembangkan oleh kafe Omah Kembang, yang ada di Desa Ngablak.

Pengelola Omah Kembang, Mul Budi Santoso mengungkapkan ada sejumlah keunikan pada teh trasan. Salah satunya adalah cara penyajiannya. "Jika teh lain disajikan menggunakan daun teh kering yang sudah dimasak, teh trasan disajikan dengan daun basah yang langsung diseduh setelah dipetik," jelasnya, belum lama ini.

Tak hanya daun teh, pada sajian teh trasan juga ditambahkan daun melati untuk menambah aroma minuman. Bunga Melati merupakan bunga yang biasa digunakan untuk campuran teh.

Lalu, jika menggunakan daun teh basah, apakah akan ada rasa "langu" yang muncul? Jangan khawatir. Ada bahan khusus yang ditambahkan untuk mengurangi rasa langu, yakni garam.

Ya, seduhan teh trasan menggunakan tambahan bahan campuran garam. Hasilnya memang akan membuat teh menjadi sedikit asin. "Tapi inilah keunikan lain dari teh trasan, ada rasa asinnya," tambah pria yang akrab disapa Bodrek tersebut, baru-baru ini.

Keunikan teh trasan tidak berhenti pada rasa dan bahan. Selanjutnya, cara menikmatinya pun unik. Jika biasanya minuman teh disajikan dengan gula pasir, teh trasan disajikan dengan gula aren atau bisa pula gula jawa.

Cara meminumnya, bukan dengan mencampur gula ke dalam air teh di dalam gelas. Gula yang sudah dipotong kecil-kecil terlebih dahulu digigit dalam mulut, namun jangan langsung ditelan. "Sambil menggigit gula, kita menyerutup tehnya, teh dan gula akan tercampur di mulut, lalu nikmati sensasinya," jelas Bodrek.

Wah, rasanya jadi bikin penasaran. Bagi Anda yang ingin mencoba teh trasan, bisa langsung ke Omah Kembang yang berada di kawasan pusat Kecamatan Ngablak. Lokasi ini bisa dituju melalui jalur Magelang-Kopeng (Salatiga). Sampai di kawasan pusat Ngablak, lihat papan nama, Omah Kembang ada di sisi timur jalan.

Omah kembang merupakan kafe dengan bangunan bernuansa Eropa. Bangunan itu menjulang tinggi di antara kawasan persawahan di sekitarnya. Di kafe tersebut juga tersedia berbagai menu khas pedesaan seperti keripik ketela dan mendoan.

Jangan khawatir kantong jebol. Menu di Omah Kembang cukup terjangkau harganya. Menu camilan dijual dengan harga belasan ribu rupiah termasuk teh trasan, dengan kisaran harga serupa.

Bodrek menambahkan teh trasan merupakan minuman teh orang tua jaman dahulu dan masih dinikmati hingga sekarang. Di wilayah Ngablak yang berada di lereng gunung Merbabu dan di kelilingi gunung Andong serta Telomoyo, teh trasan acap dinikmati para petani kala istirahat di sawah atau perkebunan. Namun juga sering untuk teman istirahat di kala pagi sebelum berangkat atau sore sepulang dari sawah atau perkebunan.

Seorang pengunjung Omah Kembang asal Kota Magelang, Kurniawati mengungkapkan keheranannya dengan cita rasa teh trasan. "Rasa asin itu menjadi unik saat tercampur dengan gula jawa yang kita kunyah lebih dulu. Rasa yang belum pernah saya rasakan sebelumnya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Warung Mi Ayam Jadi Sponsor Persiba Bantul di Liga 3, Begini Ceritanya
Keripik Belut Jadi Favorit Saat Lebaran, Produsen di Sleman Jual hingga 7 Kuintal
Mudik ke Bantul, Jangan Lupa Ada Peyek Tumpuk yang Cocok untuk Oleh-Oleh
Mudik Lebaran 2024 lewat Cirebon, Jangan Lupa Mampir Makan Empal Gentong Sehat

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Inter Milan Raih Scudetto Ke-20, Simone Inzaghi: Kami Pantas Mendapatkannya!
  2. Pengumuman! Tarif Tol Gempol-Pandaan Mulai Naik pada 27 April 2024
  3. Muncul Polemik Sistem KomandanTe, DPC PDIP Klaten Tunggu Instruksi DPP
  4. Dinanti Warga, Tol Pejagan-Cilacap Statusnya Malah Turun Jadi PSN 3

Berita Terbaru Lainnya

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru
Ada Kompetisi Unik, Pramusaji Kafe di Paris Balapan Bawa Baki
Rayakan Hari Kemenangan dengan Syawalan Sekar Kedhaton Restaurant
Menikmati Wisata Hanya dari Atas Sepeda Motor
Mengunjungi Gedung Monster, Bangunan Unik Padat Penduduk di Hong Kong
Berkeliling di Segarnya Taman Tengah Kota Jogja
Menyeruput Manis dan Segarnya Es Buah Legendaris di Jogja