Wisata

Mendaki Gunung Tidar, Wisata Sehat dan Menenangkan di Masa Pandemi

Penulis: Nina Atmasari
Tanggal: 24 November 2021 - 02:07 WIB
Wisatawan berolahraga di puncak Gunung Tidar, Kota Magelang. - Harian Jogja/Nina Atmasari

Harianjogja.com, MAGELANG- Berwisata ke Gunung Tidar di Kota Magelang menjadi pilihan tepat di masa pandemi Covid-19. Lingkungan yang luas dan sejuk bisa menyehatkan tubuh sekaligus menyegarkan pikiran.

Pemerintah Kota Magelang sedang mengembangkan Gunung Tidar sebagai destinasi wisata budaya, alam dan kesehatan. Selama ini, Gunung Tidar dikenal sebagai tujuan wisata budaya berupa ziarah ke makam Syeh Subakir, Kiai Sepanjang dan Kiai Semar atau Ismoyo Jati.

"Adapun konsep wisata alam dikembangkan dengan pembangunan gardu pandang Taman Elang Jawa untuk menikmati pemandangan alam sekitar," kata Kepala UPT Kebun Raya Gunung Tidar, Yhan Noecahyo Wibowo, Minggu (21/11/2021).

Suasananya yang tenang dengan pepohonan dan aneka ragam hayati bisa menenangkan pikiran. Adapun untuk wisata kesehatan, menurutnya Gunung Tidar yang puncaknya berada di ketinggian 503 meter di atas permukaan laut bisa menjadi arena hiking dengan track yang menantang. Wisatawan bisa mencapai puncaknya dengan menaiki anak tangga yang sudah dipasang dengan kokoh.

Karenanya, Yhan mengungkapkan wisata ke Gunung yang menjadi paku Pulau Jawa ini cocok di masa pandemi Covid-19. "Gunung Tidar ini luas lahan total ada 70 hektare, jadi dari sisi kapasitas masih sangat memungkinkan untuk dilakukan jaga jarak," tambahnya.

Ia menyebutkan jumlah pengunjung saat ini mencapai 500 sampai 1.000 orang di hari biasa, sedangkan pada akhir pekan bisa sampai 2.500 orang

Sejak Gunung Tidar dibuka kembali untuk wisata pada 25 Oktober 2021, di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kota Magelang level II saat itu, pengelola menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Wisatawan harus memalai masker dan sebelum masuk, mereka harus mencuci tangan di tempat yang disediakan. Pengelola memasang lima wastafel di depan loket masuk destinasi wisata tersebut. Mereka juga wajib menjaga jarak dengan wisatawan lain minimal 1,5 meter. Di setiap titik pemberhentian atau tempat duduk, dipasang tanda agar warga menjaga jarak saat duduk atau berhenti.

Yhan menambahkan Gunung Tidar juga telah mendapatkan sertifikat Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau CHSE dari Kementerian Pariwisata pada Oktober lalu.

Setiap enam jam, kawasan yang menjadi area untuk pengunjung disemprot desinfektan guna mencegah penularan virus termasuk virus Corona.

"Kami juga memaksimalkan peran gugus tugas Covid-19. Ada satgas yang bertugas mengingatkan tentang protokol kesehatan, tidak hanya untuk pengunjung tetapi juga untuk internal petugas," papar Yhan. (Nina Atmasari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Pantai Parangtritis Menjadi Lokasi Edukasi Selancar bagi Pemula
Reservasi Jeep Merapi Capai 20 Persen Jelang Libur Nataru
Penataan Wisata Nataru Bantul Difokuskan di Parangtritis
Pantai Lovina, Surga Wisata Lumba-lumba di Bali Utara

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

Panduan Akomodasi Ramah Muslim di Singapura
Pantai Lovina, Surga Wisata Lumba-lumba di Bali Utara
Wisata Bali Utara, Gerbang Handara Semakin Diminati Turis Mancanegara
Treasure Bay Bintan Jadi Destinasi Wisata Terbaik di WIA 2025
Wisata Petik Melon Gaden Diserbu Pengunjung saat Panen Perdana
Rekomendasi Taman Wisata Alam Indah di Indonesia
Sejarah Candi Cetho di Lereng Gunung Lawu yang Sarat Makna
Tips Traveling Nyaman Tanpa Sakit Punggung
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Kemenpar Kenalkan Wisata Banyuwangi-Bali ke Pasar Global