Wisata

Ini 3 Candi Buddha di Jogja yang Menarik Dikunjungi

Penulis: Bernadheta Dian Saraswati
Tanggal: 14 Mei 2022 - 15:07 WIB
Foto ilustrasi: Sejumlah Biksu dan umat Budha melakukan Pradaksina mengelilingi Candi Sewu, Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. - Harian Jogja/Gigih M. Hanafi

Harianjogja.com, JOGJA-Pada Senin 16 Mei 2022 mendatang, umat Buddha akan merayakan Waisak. Perayaan kali ini dipusatkan di Candi Borobudur. 

Candi Borobudur di Jawa Tengah merupakan candi bercorak Buddha. Di Jogja, banyak juga candi bercorak Buddha yang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk dikunjungi. 

Berikut ini tiga candi bercorak Buddha di Jogja yang sangat populer di telinga wisatawan dilansir dari Okezone:

1. Candi Sari

Candi Sari atau Candi Bendah diperkirakan dibangun pada Abad ke-8. Dilihat dari relief dan arca dewa yang terpahat, candi ini merupakan peninggalan Agama Budhha yang digunakan sebagai Vihara. Terdapat tiga ruangan yang dipercayai sebagai tempat belajar dan meditasi bagi para pendeta Buddha.

Candi Sari berbentuk persegi panjang dengan ukuran 17,30 x10 meter. Dinding candi memiliki banyak pahatan "Kumuda" atau daun kalpataru yang berbentuk bulat dan "Kinara Kinari" atau manusia burung. Candi Sari memiliki 32 arca, 12 terdapat di sisi bagian barat, 8 berada di sisi timur, dan 8 di sisi utara.

"Candi Sari terletak sekitar 10 Km dari pusat Yogyakarta, hanya sekitar 3 km dari Candi Kalasan. Tepatnya candi ini berada di Desa Bendan, Kelurahan Tirtamartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Sesuai dengan nama desa tempatnya berada, candi ini juga disebut Candi Bendan," tulis keterangan informasi dilansir Okezone dari laman resmi Candi Perpusnas.

Candi ini buka daru pukul 08.00-17.00 WIB.

2. Candi Kalasan

Candi yang diperkirakan dibangun bersamaan dengan Candi Sari pada abad ke-8 ini dibangun pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran. Untuk pemujaan Dewi Tara yang merupakan figur wanita suci yang melambangkan kebebasan dan keberhasilan, dibangunlah Candi Kalasan. Sedangkan untuk para pendeta Buddha, dibangunlah Candi Sari. Keterkaitan kedua candi ini dimuat dalam Prasasti Kalasan (700 tahun saka/778 Masehi)

Candi Kalasan memiliki Bentuk empat persegi panjang dengan ukuran 34 x 45 meter. Di sekeliling candi terdapat 52 stupa setinggi 4,6 meter.

Sama seperti Candi Sari, bagian luar dinding Candi Kalasan pun di lapisi semen kuno yang bernama Valjralepa yang berfungsi untuk melindungi dinding dari lumut dan memberi warna cerah.

Lokasinya berada di Jalan Raya Yogya-solo, Desa Kalasan, Suryatmajan, Sleman Yogyakartad hanya dua kilometer dari Candi Prambanan.

Candi ini buka pukul 07.00-17.00 WIB. Walaupun tidak sebesar Candi Sari, Candi Kalasan pun memiliki arsitektur bangunan yang unik dan detail.

3. Candi Sewu

Candi Sewu adalah bangunan peninggalan Agama Buddha. Candi Sewu diklaim menjadi candi terbesar setelah Candi Borobudur, bahkan diperkirakan dibuat lebih awal dari pada Candi Borobudur.

Diberi nama "Sewu" yang artinya seribu, faktanya Candi ini hanya memiliki 249 Candi bukan 1000, tetapi karena terlihat sangat banyak, maka disebutlah Candi Sewu.

Luas area Candi Sewu adalah 185x165 meter. Terdapat Candi utama yang memiliki tinggi 30 meter. Candi utama di kelilingi oleh 8 Candi Pengapit dan 240 Candi Perwara yang ukuranya lebih kecil.

Candi Sewu masih dalam satu komplek Candi Prambanan. Lokasinya berada di Jalan Solo-Yogyakarta, Bugisan, Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta.

"Candi Sewu terletak di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah. Dari kota Yogyakarta jaraknya sekira 17 km ke arah Solo. Candi Sewu merupakan gugus candi yang letaknya berdekatan dengan Candi Prambanan, yaitu kurang lebih 800 meter di sebelah selatan arca Rara Jongrang," tulis keterangan informasi dilansir Okezone dari laman resmi Candi Perpusnas.

Candi ini buka pukul 06.00-17.00 WIB. Sama seperti bangunan Candi Buddha lain. Candi Sewu nampak sangat megah dan menawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Okezone

Berita Terkait

Pegawai Hotel Kafe Peroleh Insentif PPh, Ini Respons PHRI dan GIPI DIY
Kemenpar Bidik Korea Selatan Jadi Pasar Wisata Premium
Ekonom UMY: Demonstrasi Yang Diwarnai Aksi Rusuh Bisa Dorong Inflasi dan Menekan Pertumbuhan Ekonomi
Gelombang Demonstrasi Dipastikan Menpar Tidak Ganggu Pariwisata

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Adi Soemarmo Bandara Internasional, Asita: Kabar Baik untuk Dunia Pariwisata
  2. Panitia Video Announcer Contest SMG 2025 Tetapkan 50 Nominasi, Ini Daftarnya
  3. CIMB Niaga Sponsori VAC SMG 2025, Lomba Video Penyiar Masuk Tahap Penilaian
  4. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian

Berita Terbaru Lainnya

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot
Empat Kuliner Jepang yang Jadi Buruan Wisatawan Dunia
Gen Z Dorong Tren Wisata 2025, Kuala Lumpur dan Bangkok Jadi Favorit
Jepang Jadi Destinasi Paling Ingin Dikunjungi
Long Weekend Maulid Nabi Dongkrak Wisata Sleman
Kisah Lumpia Semarang dari Kisah Cinta hingga Jadi Ikon
Trik dan Tips untuk Dapatkan Tiket Pesawat Murah
Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Sagon Wiyoro, Produsen Sagon Legendaris Berusia 70 Tahun