Advertisement
BPS DIY Mencatat Lapangan Usaha Jasa Keuangan Tumbuh Paling Tinggi di 2023
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat ada dua lapangan usaha yang tumbuh dua digit di triwulan IV 2023 secara ctc, di mana lapangan usaha jasa keuangan tumbuh paling tinggi 10,29%, disusul lapangan usaha transportasi sebesar 10,27%. Pertumbuhan tertinggi ketiga adalah akomodasi dan makanan minuman, tapi tidak sampai dua digit yakni 8,72%.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan secara ctc struktur perekonomian DIY triwulan IV 2023 share tertinggi adalah sektor lapangan usaha industri 11,82%, pertanian 10,23%, akomodasi dan makanan minuman 10,18%, infokom 10,06%, dan konstruksi 9,43%. Lima lapangan usaha dominan ini menyumbang 51,72% terhadap perekonomian DIY.
BACA JUGA: Bawaslu Magelang Temukan Dugaan Kampanye Hitam di Sebuah Masjid
Dia menjelaskan pertumbuhan lapangan usaha jasa keuangan berasal dari berbagai aktivitas, perbankan terkait tabungan masyarakat, asuransi, dan lainnya yang berkaitan dengan jasa keuangan.
"Secara keseluruhan karena banyak event-event juga di DIY, terus pelajar juga sudah mulai aktif kembali. Sehingga transaksi-transaksi melalui perbankan itu sudah cukup bagus dibandingkan periode sebelumnya," ucapnya, Selasa (13/02/2024).
Menurutnya yang dihitung dari jasa keuangan ini berasal dari aktivitas masyarakat baik secara digital dan konvensional "Mau melalui digitalisasi atau konvensional menjadi sektor tersebut juga menggeliat," lanjutnya.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY, Parjiman mengatakan komponen penyusun PDRB [Produk Domestik Regional Bruto] jasa keuangan dan asuransi adalah dari lembaga jasa keuangan dan penunjang. Berdasarkan rilis BPS, sejak triwulan III 2023 aktivitas money changer juga dihitung.
Advertisement
BACA JUGA: Nyoblos di Jakarta, Kaesang Optimistis PSI Bakal Masuk Senayan Tahun Ini
Sektor jasa keuangan mulai tumbuh sejak triwulan III 2023 di antaranya karena ada momen tahun ajaran baru, penerimaan mahasiswa baru, dan liburan di triwulan III. Sehingga mendongkrak sektor jasa keuangan dan asuransi.
"Jumlah nasabah pegadaian jasa asuransi terpantau meningkat. Aktivitas money changer juga meningkat seiring dengan semakin banyaknya wisatawan mancanegara (Wisman) berkunjung ke DIY," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Dua Kali Terkena Serangan Jantung, Krasno Bersyukur Biaya Perawatan Ditanggung BPJS Kesehatan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Berkomitmen Tingkatkan Literasi Keuangan, Jago Syariah Ambil Bagian dalam Halal Fair 2024
- Sudah Ada 11 Bank Bangkrut Sepanjang Tahun Ini, LPS: Kami Siap Klaim Dana Nasabahnya
- Ekosistem Kendaraan Listrik di RI Segera Terbentuk, Ini Kata Jokowi
- Bulan Depan, Pabrik Baterai Listrik Mulai Produksi di Indonesia
- 1.213 BPR/BPRS Penuhi Modal Inti Minimum Rp6 Miliar, OJK: Hanya 5 Persen yang Belum
- Harga Emas Antam Hari Ini 4 Mei 2024 Turun Rp5.000 Jadi Makin Murah
- Inka Rampungkan 11 Kereta New Generation Pesanan KAI, Ini Perbedaannya dengan Kereta Lama
Advertisement
Advertisement