Advertisement

Gelar Pertemuan di Jogja, Iamarsi Siapkan Digitalisasi Rumah Sakit

Sunartono
Jum'at, 09 Juni 2023 - 15:57 WIB
Sunartono
Gelar Pertemuan di Jogja, Iamarsi Siapkan Digitalisasi Rumah Sakit Ikatan Ahli Manajemen Administrasi dan Rumah Sakit Sakit Indonesia (Iamarsi) menggelar pertemuan di Hotel Sheraton Jogja, sejak Jumat (9/6/2023) hingga Minggu (11/6/2023). - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Ikatan Ahli Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (Iamarsi) menggelar pertemuan di Hotel Sheraton Jogja, sejak Jumat (9/6/2023) hingga Minggu (11/6/2023). Pertemuan bertajuk Transformasi Pelayanan Kesehatan menjadi Smart Leader, Smart Facilites dan Smart Hospital itu mengupayakan rumah sakit di Indonesia segera melakukan digitalisasi seiring terbitkan Permenkes No.24/2022.

Ketua Iamarsi Hariyadi Wibowo menjelaskan salah satu isu manajemen rumah sakit yang krusial untuk dibahas terkait dengan digitalisasi layanan. Harus ada transformasi layanan rumah sakit seperti pendaftaran pasien hingga pembayaran yang sebelumnya manual menuju ke sistem online. Melalui digitalisasi layanan ini menjadikan pasien tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan layanan. Amarsi berkomitmen akan mengawal isu digitalisasi ini ke depan.

Advertisement

BACA JUGA : Persi: 8% RS di Indonesia Belum Terapkan Digitalisasi

“Sehingga tidak terjadi infeksi nosocomial [infeksi yang terjadi di rumah sakit] karena pasien terlalu lama di ruang tunggu. Dengan antrean dan pembayaran online diharapkan semuanya ringkas rapi dan cepat, tidak ada pasien yang terlalu lama menunggu,” katanya.

Ia menilai digitalisasi layanan ini memang tidak mudah untuk diterapkan karena butuh infrastruktur dan pembiayaan yang besar. Akan tetapi terus diupayakan transformasi tersebut karena per 1 Januari 2024 mendatang mau tidak mau semua rumah sakit harus menerapkan rekam medis elektronik (RME). Hal itu sesuai dengan Permenkes No.24/2022 tentang rekam medis. Aturan ini menjadi bagian penting penerapan digitalisasi rumah sakit yang harus diterapkan.

“Kami berfikir, mungkin rumah sakit A bisa tetapi yang lain belum tentu, sehingga kami mencoba mengkoordinasikan untuk mencarikan solusi. Karena aturannya per 1 Januari 2024 harus diterapkan,” ujarnya.

Melalui pertemuan di Jogja ini pula, lanjutnya, akan berupaya menghasilkan poin rekomendasi dari Iamarsi kepada pemerintah terkait digitalisasi rumah sakit. Salah satunya berkaitan dengan personal dari manajemen rumah sakit, seperti seorang Direktur tidak cukup bergelar Magister Administrasi Rumah Sakit saja, namun harus memiliki ketertarikan sebagai pengusaha medis. Sehingga naluri entrepreneur harus tergali.

“Termasuk digitalisasi ini, Iamarsi akan memberikan sejumlah rekomendasi kiranya praktisi bisa membantu para insan rumah sakit terutama swasta terutama untuk posisi direktur, karena yang rumah sakit negeri mungkin didukung APBN. Tetapi dari swasta pasti kekurangan dana dan sumber daya,” ujarnya.

BACA JUGA : Kemenkes Lakukan Digitalisasi Data Kesehatan 

Jumlah rumah sakit seluruh Indonesia yang sudah menerapkan digitalisasi baru di angka 3-5%. Jumlah tersebut lebih banyak didominasi di wilayah Jawa, Adapun luar Jawa persentasenya masih di angka nol koma sekian persen. Sisanya sudah mampu berjalan mengarah ke digitalisasi namun terseok-seok baik untuk penerapan pembayaran online maupun sistem yang lain. Karena masih banyak SDM yang belum mengoperasikan atau sebaliknya.

“Memang digitalisasi ini sangat cocok dengan adik-adik milenial, tetapi dari sisi kepemimpinan ini harus disiapkan, bagaimana milenial disiapkan menjadi manajemen atau bidang IT,” katanya.

Staf Ahli Gubernur DIY Etty Kumolowati yang hadir dalam pembukaan kegiatan itu menyatakan manajemen dan administrasi rumah sakit tentu akan terdampak teknologi sehingga harus turut beradaptasi. Di era saat ini rumah sakit pasti akan mengandalkan teknologi dan data untuk efisiensi operasional dan pengambilan keputusan.

Penggunaan manajemen rumah sakit dengan sistem cloud, penggunaan data yang besar dan kecerdasan buatan akan membantu pengelolaan rumah sakit. Penggunaan teknologi juga dapat membuat layanan semakin mudah seperti layanan konsultasi pasien bisa dilakukan secara online.

BACA JUGA : Perekaman Sidik Jari Minimalkan Proses Administrasi 

“Saat ini rumah sakit harus terintegrasi dengan sistem layanan lain seperti sistem manajemen pasien, sistem keuangan hingga pelayanan pelanggan. Interkoneksi akan lebih efektif dan layanan lebih berkualitas. Tetapi manajemen rumah sakit harus memberi perhatian penuh dengan keamanan data,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

3 Jenazah Pesawat Jatuh BSD Tiba di RS Polri, Posko Ante mortem dan Post Mortem Dibuka

News
| Minggu, 19 Mei 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement