Advertisement
KESEHATAN TERNAK Sleman Cepat Tanggap Tanggulangi Antraks
Advertisement
SLEMAN—Pekan lalu warga di Kapanewon Prambanan sempat digemparkan dengan munculnya suspek kasus antraks. Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, ternak sapi milik warga Pedukuhan Kalinongko Kidul, Kalurahan Gayamharjo, Prambanan tersebut terkonfirmasi positif antraks.
Perlu diketahui bahwa ternak tersebut dipelihara oleh warga Pedukuhan Kayoman, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul.
Advertisement
"Merespon kasus tersebut, Pemkab Sleman melalui Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan telah melakukan sejumlah langkah pencegahan untuk menghindari persebaran kasus lebih luas. Kami juga telah melakukan koordinasi lintas sektoral untuk disinfeksi lokasi kasus, pemusnahan sisa daging dari ternak yang diduga terkena antraks, serta pengecoran tempat pemusnahan daging yang diduga mengandung spora antraks," kata Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, Rabu (13/3/2024).
BACA JUGA: Ada Warga Meninggal di Lokasi Suspek Antraks, Begini Dalih Dinkes Sleman
Selain itu, DP3 Sleman juga telah meningkatkan pengawasan lalu lintas ternak termasuk pengamanan kasus pada ternak di wilayah Kalurahan Gayamharjo dan kalurahan yang berbatasan untuk mencegah persebaran kasus antraks. Sebagai tindakan pengobatan, dilakukan pengobatan profilatif untuk ternak di ring satu sesuai dengan petunjuk teknis dan standar operasional prosedur pengobatan penyakit antraks pada ternak di lokasi kasus dan segera dilakukan vaksinasi untuk ternak di ring dua.
"Dengan berbagai upaya yang telah kami upayakan diharapkan dapat mencegah terjadinya kasus serupa di wilayah Sleman. Kepada seluruh masyarakat saya menghimbau untuk tidak risau dan panik berlebihan atas terjadinya kasus ini. Selama berasal dari sumber ternak terpercaya dan dimasak dengan tepat, tidak perlu takut mengkonsumsi daging ternak," kata Bupati.
Kustini mengajak seluruh masyarakat untuk jeli dan teliti dalam mengonsumsi produk hewan yang sehat dan dimasak sempurna. Pastikan untuk tidak mengkonsumsi produk pangan asal hewan (daging dan susu) maupun bahan asal hewan (kulit, tulang, bulu) yang berasal dari hewan sakit atau mati mendadak. Namun jika dirasa sakit atau mempunyai riwayat kontak dengan hewan sakit, jangan ragu untuk segera berobat di Puskesmas terdekat.
"Dalam kesempatan ini saya juga mengimbau seluruh peternak agar lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan dengan rutin memeriksa serta memberi vaksin pada ternaknya. Langkah preventif lain juga perlu dipastikan agar peternak maupun para petani tidak memotong ternak yang sedang sakit," ujar Kustini. Selain itu, sangat penting untuk melapor jika ada ternak sakit atau mati mendadak kepada petugas kesehatan hewan terdekat. “Mari bersama wujudkan Sleman bebas antraks," kata Kustini. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Polri: Lokasi Bus Terguling di Ciater Subang Rawan Kecelakaan
- Kurang Terawat, Kondisi Taman Sekartaji Solo Memprihatinkan dan Sepi Pengunjung
- Kecelakaan Bus Maut di Subang, Kakorlantas Polri: Rem Blong, Sopir Diduga Panik
- Gelar Halalbihalal, Swiss-Belinn Saripetojo Beri Bantuan ke Kelurahan Sondakan
Berita Pilihan
Advertisement
Video Detik-detik Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok Terekam saat Live TikTok Seorang Siswa, Teriakan Takbir Bergema
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pembongkaran Pembatas Jalan Sepanjang Ringroad Jogja: Rencana Uji Coba Mulai Monjali hingga Condongcatur
- Wakil Ketua Kadin DIY Mendaftar Balon Wali Kota Jogja Lewat PDIP
- Wisatawan Kota Jogja Diminta Gunakan Kantong Parkir Resmi, Ini Tarifnya
- 35 Calon Pedagang Kripto di Indonesia Jalani Proses Pengesahan di Bapebti
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement