Advertisement

DBD Mulai Merajalela di DIY, Ini Dia Strategi Dinkes

Yosef Leon
Minggu, 05 Mei 2024 - 20:47 WIB
Arief Junianto
DBD Mulai Merajalela di DIY, Ini Dia Strategi Dinkes Nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyiapkan enam strategi untuk penanggulangan demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya. Upaya ini dilakukan lantaran merebaknya kasus DBD di sejumlah kabupaten kota sampai menjelang pertengahan tahun ini. 

Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie menjelaskan langkah pertama pihaknya akan kembali menggencarkan program 3M plus. Mulai dari menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk.

Advertisement

Adapun langkah tambahan yang perlu pula digalakkan yakni menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk dan upaya lainnya. 

"Selanjutnya ada program G1R1J [Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik] juga terus digalakkan. Ini akan menjadi gerakan rutin dan serentak di seluruh DIY," katanya, Minggu (5/5/2024). 

Berdasarkan catatan Dinkes DIY, sampai dengan 3 Mei 2023 ada sebanyak 908 kasus DBD di wilayahnya. Gunungkidul menjadi wilayah dengan kasus tertinggi dengan angka 472 kasus dua kematian; diikuti oleh Sleman 153 kasus satu kematian; Bantul 140 kasus, Kota Jogja 76 kasus dan Kulonprogo 67 kasus.

BACA JUGA: Kasus DBD di Gunungkidul Melonjak, Dua Anak Meninggal Dunia

Menurut Pembajun, strategi ketiga yang tengah diupayakan sebagai penanggulangan DBD yakni penguatan surveilans untuk penemuan kasus, dilanjutkan dengan pencatatan dan pelaporan supaya tidak ada kasus yang tercecer. 

Selain itu, petugas juga akan memaksimalkan upaya edukasi kepada masyarakat luas dan bagi sesama petugas kesehatan lainnya untuk penanganan kasus segera bila ada tanda dan gejala supaya tidak ada keterlambatan

"Penyiapan fasyankes dasar maupun rujukan harus pula dioptimalkan. Kemudian yang terakhir adalah penyiapan semua jejaring dan stakeholder untuk antisipasi situasi KLB DBD," ungkap dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Keamanan AS Sebut Terorisme Kembali Muncul dan Jadi Ancaman

News
| Minggu, 19 Mei 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement