Jogjapolitan

Lima Tahun Eksis, Baru Tahun Ini SKE Gelar Perayaan HUT

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Tanggal: 17 Februari 2019 - 16:20 WIB
Salah satu band tampil dalam acara peringatan HUT ke-5 Sindu Kusuma Eduparks yang bertajuk Mangayubagyo Kaping Gangsal, Sabtu (16/2/2019). - Harian Jogja/Hafit Yudi Suprobo

Harianjogja.com, SLEMAN—Selama lima tahun beroperasi, baru tahun ini Sindu Kusuma Eduparks (SKE) yang berada di Dusun Kragilan, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman ini menggelar pesta ulang tahun. Dalam perayaan ulang tahun yang ke-5, SKE menggelar event khusus bertajuk Mangayubagya Kaping Gangsal.

Manager Sales SKE, Maria Lestari menganggap angka lima adalah angka yang sakral dan penting. Itulah sebabnya SKE menggelar event khusus guna memperingati HUT. " Ini momen pertama kali dimana SKE memperingati ulang tahunnya, yaitu yang ke-5," kata Maria kepada Harian Jogja, Sabtu (16/2/2019).

Selama lima tahun ini, SKE sudah banyak berupaya meningkatkan kualitas baik dari aspek varian maupun standar keamanan wahana. "Kami juga akan membuka wahana baru, Waterpark, Disaster House, galeri otomotif, dan juga kora kora," kata Maria.

Tak hanya itu, di usianya yang ke-5, diakui Maria, SKE juga masih konsisten dalam menghadirkan wahana permainan yang tak sekadar menghibur, melainkan juga mengedukasi. Dengan begitu, SKE tak hanya jadi tempat rekreasi, namun juga menjadi ajang belajar. “Khusus untuk wahana Waterpark, hingga kini masih dalam tahap pembangunan. Rencananya, wahana itu akan dibuka secara resmi pada Juni mendatang,” ujar dia.

Sedangkan untuk wahana Disaster House dan kora-kora, rencanya baru dibangun pada Maret dan juga bakal diluncurkan pada Juni mendatang. Dia mengatakan sejauh ini dalam membangun wahana permainan, SKE bekerja sama dengan investor asal Korea Selatan.

Adapun wahana yang berkaitan dengan edukasi, tambah Maria, ada beberapa spot. Di antaranya adalah galeri otomotif yang dikonsep seperti museum mobil, sepeda motor, dan sepeda serta segala sesuatu berbau otomotif dari tahun ke tahun.

Ada juga rumah batik yang berisikan koleksi batik batik dan motif-motifnya yang berbeda beda. "Di Jogja, notabene terkenal dengan batik, seperti batik parang, tapi masyarakat nyatanya banyak yang kurang tahu soal batik itu sendiri, misalnya tentang sejarahnya. Nah semua itu kami sampaikan di rumah batik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Setelah 20 tahun Penantian, Akhirnya Peserta Jalan Sehat PWI DIY Ini Dapat Sepeda
Seusai Lebaran, Pelaku Wisata Andalkan Halal Bihalal dan Rombongan Siswa Sekolah

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
  2. Garuda Muda Layak Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
  3. Uzbekistan jadi Lawan Garuda Muda di Semifinal setelah Kandaskan Arab Saudi 2-0
  4. Tangis Kecil Erick Thohir Iringi Sukses Timnas U23 ke Semifinal Piala Asia U-23

Berita Terbaru Lainnya

LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Viral Hansip hingga Driver Gojek Nonton Timnas Indonesia U-23 saat Melawan South Korea U-23  Piala Asia 2024 di Qatar
PENGELOLAAN LINGKUNGAN: Bijak Mengolah Sampah agar Tak Jadi Masalah
Peringatan HKB DIY 2024, Sukarelawan dan ASN Ikut Aksi Donor Darah
BEDAH BUKU DPAD DIY: Masyarakat Bisa Perdalam Ilmu Agama melalui Buku
Disbud DIY Rilis Lima Film Angkat Kebudayaan Jogja
Jumlah RTLH di Bantul Cukup Tinggi, Alokasi Perbaikan RTLH Setiap Tahun Masih Sedikit
Pengadaan Lahan Tol Jogja-Bawen Capai 91 Persen, Pembayaran Ganti Rugi Bakal Dilakukan Dalam Waktu Dekat
Tarik Kunjungan Wisatawan ke Kotabaru, Pemkot Jogja Menggelar Kotabaru Ceria, Catat Tanggalnya
Polisi Tangkap Maling Perabotan Rumah Tangga di Kulonprogo