Jogjapolitan

Rp12 Miliar APBD Digelontorkan untuk Kemiskinan di Kulonprogo

Penulis: Newswire
Tanggal: 25 Februari 2021 - 20:57 WIB
Ilustrasi APBD. - JIBI

Harianjogja.com, KULONPROGO--Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta mengalokasikan anggaran Rp12 miliar untuk penanganan kemiskinan terhadap 5.000 keluarga penerima manfaat dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat pada masa pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) KulonProgo Yohanes Irianto di Kulonprogo, Kamis (25/2/2021), mengatakan penyaluran bantuan sosial, seperti program sembako Kemensos 2021 bakal menyasar 46.732 keluarga penerima manfaat (KPM) dan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 29.220 kepala keluarga.

Selanjutanya, ada bantuan sosial tunai (BST) Kemensos kepada 18.892 KPM dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) APBD di Kulon Progo sebanyak 5.000 KPM.

"Alokasi BPNT dari APBD 2021 Kulon Progo sekitar Rp12 miliar. Sedangkan untuk APBN belum kami hitung, setiap bulan ada fluktuasi karena ada yang meninggal dunia dan sebagainya," kata Irianto.

Ia mengatakan penanganan kemiskinan di Kulonprogo pada 2021 akan lebih terstruktur. Pola yang lebih terstruktur akan dilakukan, karena sudah terbit Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyaluran Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) melalui APBD, sehingga mengawalnya lebih kuat.

"Hal ini supaya lebih tepat sasaran dan menjadi daya ungkit masyarakat dalam bertahan pada masa pandemi COVID-19. Hal ini dikarenakan angka kemiskinan di Kulon Progo mengalami kenaikan satu persen pada 2020 menjadi 18 persen dari sebelumnya 17 persen. Sehingga, membutuhkan formulasi baru dalam penanganan kemiskinan," katanya.

Wakil Bupati Kulonprogo Fajar Gegana mengatakan pemkab akan menekan angka kemiskinan supaya tidak meningkat. Kegiatan yang mendorong sektor ekonomi bakal dilakukan oleh jawatannya. Masyarakat nantinya akan dilibatkan.

"Langkah apa yang harus dilakukan untuk menekan angka kemiskinan. Perlu kegiatan yang dasarnya mendorong sektor ekonomi yang sifatnya kearifan lokal. Apapun yang dilakukan di Kulon Progo ini, paling tidak keterlibatan masyarakat dalam skala perputaran ekonomi harus dilakukan. Memang kita harus mengoptimalkan agar masyarakat terlibat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Berita Terkait

Penanggulangan Kemiskinan Optimalkan Kader Khusus, Pendampingan Warga Miskin Makin Intensif
Gubernur DIY Akui Masalah Kemiskinan Belum Kelar, Ini Strategi Pemda
Entaskan Kemiskinan di Kulonprogo, Ini Dia 14 Program Konkret yang Disiapkan Pemkab
Pemkab Gunungkidul Targetkan Angka Kemiskinan Tahun Ini Turun Jadi 14%

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Kasus DBD di Pacitan Melonjak Tinggi pada April Ini, Angkanya Capai 107
  2. Jatuh lalu Tertabrak Truk, Pengendara Motor Meninggal di Selogiri Wonogiri
  3. RM BTS akan Rilis Album Solo Kedua pada Mei 2024
  4. Menunggu Lawan Timnas U-23 di Semifinal, Uzbekistan Unggul 1-0 Atas Arab Saudi

Berita Terbaru Lainnya

LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Viral Hansip hingga Driver Gojek Nonton Timnas Indonesia U-23 saat Melawan South Korea U-23  Piala Asia 2024 di Qatar
PENGELOLAAN LINGKUNGAN: Bijak Mengolah Sampah agar Tak Jadi Masalah
Peringatan HKB DIY 2024, Sukarelawan dan ASN Ikut Aksi Donor Darah
BEDAH BUKU DPAD DIY: Masyarakat Bisa Perdalam Ilmu Agama melalui Buku
Disbud DIY Rilis Lima Film Angkat Kebudayaan Jogja
Jumlah RTLH di Bantul Cukup Tinggi, Alokasi Perbaikan RTLH Setiap Tahun Masih Sedikit
Pengadaan Lahan Tol Jogja-Bawen Capai 91 Persen, Pembayaran Ganti Rugi Bakal Dilakukan Dalam Waktu Dekat
Tarik Kunjungan Wisatawan ke Kotabaru, Pemkot Jogja Menggelar Kotabaru Ceria, Catat Tanggalnya
Polisi Tangkap Maling Perabotan Rumah Tangga di Kulonprogo