Jogjapolitan

Penyerapan Pupuk Bersubsidi di Gunungkidul Belum Maksimal

Penulis: David Kurniawan
Tanggal: 21 September 2021 - 16:37 WIB
Pupuk bersubsidi - JIBI

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Para petani di Gunungkidul belum memanfaatkan pupuk bersubsidi secara optimal.

Hingga pertengahan September, masih ada stok pupuk yang tersimpan di gudang distributor. Sebagai gambaran, pupuk Urea baru terserap 4.067 ton atau 22,62% dari alokasi. Pupuk NPK tersalurkan 3.400 ton atau 41% dari kuota.

BACA JUGA: Dulu Susah Sinyal, Sekarang Kampung Ngentak Mangir Jadi Kampung Internet

Hal yang sama juga terlihat dari pupuk bersubsidi jenis SP36 karena serapan baru 206 ton atau 19% dari kuota. Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono, mengatakan kuota pupuk bersubsidi tidak ada masalah karena stok masih mencukupi.

Dinas sudah berupaya agar pupuk bersubsidi dipakai petani, salah satunya dengan menggelar rapat koordinasi pertanian yang mellibatkan intansi lintas sektoral.

“Dalam koordinasi ini kami paparkan tentang penyaluran pupuk bersubsidi ke petani dan hasilnya masih banyak yang belum terdistribusi,” kata Raharjo, Selasa (21/9/2021).

Ia berpendapat pupuk belum terserap salah satunya dikarenakan musim. Sekarang masih kemarau, sehingga aktivitas pertanian belum sepenuhnya berjalan. Raharjo pun optimistis pada saat memasuki musim tanam pertama di awal penghujan permintaaan akan meningkat secara signifikan.

Meski demikian, ia berharap kepada para petani yang memiliki cukup dana agar menebus lebih awal sehingga tidak terjadi antrean. “Akan lebih baik ditebus sekarang sehingga pada saat tanam, tidak perlu mencari pupuk lagi,” katanya.

BACA JUGA: Daftar 8 Tsunami Besar di Indonesia, Puluhan Ribu Nyawa Melayang

Dia menambahkan penebusan pupuk sudah menggunakan kartu tani. “Tapi, untuk petani yang belum memiliki kartu tani masih bisa menebus, dengan syarat sudah masuk dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok [RDKK],” katanya.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan tidak ada masalah dengan kuota pupuk bersubsidi karena stok masih mencukupi. Hal ini tak lepas adanya penambahan kuota yang diterima di Kabupaten Gunungkidul.

Dia pun meminta kepada kepolisian membantu pengawasan agar penyaluran dapat bermanfaat dan tepat sasaran. “Sudah ada upaya penambahan kuota. Jadi, penambahan tersebut jangan sampai disalahgunakan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

DPP Gunungkidul Mengaku Perlu Optimasi Lahan Pertanian
DPP Gunungkidul Mencatat Produksi 466,5 Ton GKG
Pemkab Gunungkidul Bangun JUT Senilai Rp475 Juta, Ini Lokasinya
Gunungkidul Optimalisasi Sumber Air Ketimbang Cetak Sawah Baru

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
  2. Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
  3. Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
  4. Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia

Berita Terbaru Lainnya

Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 27 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Sabtu 27 April 2024
Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 27 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Viral Hansip hingga Driver Gojek Nonton Timnas Indonesia U-23 saat Melawan South Korea U-23  Piala Asia 2024 di Qatar
PENGELOLAAN LINGKUNGAN: Bijak Mengolah Sampah agar Tak Jadi Masalah
Peringatan HKB DIY 2024, Sukarelawan dan ASN Ikut Aksi Donor Darah
BEDAH BUKU DPAD DIY: Masyarakat Bisa Perdalam Ilmu Agama melalui Buku
Disbud DIY Rilis Lima Film Angkat Kebudayaan Jogja
Jumlah RTLH di Bantul Cukup Tinggi, Alokasi Perbaikan RTLH Setiap Tahun Masih Sedikit