Advertisement

Kondisi Terkini Kebakaran Smelter Nikel Milik ITSS Morowali, Pemerintah Turun Tangan

Afiffah Rahmah Nurdifa
Senin, 25 Desember 2023 - 08:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Kondisi Terkini Kebakaran Smelter Nikel Milik ITSS Morowali, Pemerintah Turun Tangan Para pekerja ITSS sedang membantu mengevakuasi para korban menggunakan mobil pick up - dok. tangkapan layar X.com

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) memastikan situasi di lokasi kejadian pasca meledaknya tungku smelter nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) telah berhasil dikendalikan.

Dalam perkembangan terakhir, tercatat sebanyak 13 orang yang terdiri dari 9 pekerja Indonesia dan 4 pekerja asal China yang meninggal dunia akibat ledakan di pabrik olahan nikel itu pada Minggu (24/12/2023).

Advertisement

Tak hanya itu, sebanyak 46 korban terluka umumnya disebabkan karena terkena uap panas. Sejumlah 29 korban luka dirujuk ke RSUD Morowali, 12 orang sedang dilakukan observasi oleh Klinik IMIP, dan 5 orang rawat jalan.

"Manajemen PT IMIP telah menanggung seluruh biaya perawatan dan perawatan korban pascakecelakaan, serta santunan bagi keluarga korban," kata manajemen dalam keterangan resminya, dikutip Senin (25/2/2023).

BACA JUGA: KSPN Sebut Ledakan Smelter Morowali Jadi Alarm bagi Penerapan Keselamatan Kerja

Di samping itu, pihaknya juga telah menyerahkan 1 jenazah korban kepada keluarga korban. Adapun, proses evakuasi korban disebut telah dilakukan dengan pembentukan tim penanganan oleh PT ITSS. Selain evakuasi, proses pencarian sumber penyebab juga dilakukan.

Hasil temuan menunjukkan terbakarnya tungku smelter No. 41 yang semula masih ditutup untuk operasional karena masih dalam tahap pemeliharaan.

"Saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan, terdapat sisa slag atau terak dalam tungku yang keluar, lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi," tulisnya.

Hal ini yang menyebabkan dinding tungku lalu runtuh dan sisa terak besi mengalir keluar sehingga menyebabkan kebakaran. Akibatnya, pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga korban jiwa.

Hasil identifikasi penyebab kecelakaan terbaru ini juga sekaligus menegaskan bahwa tidak ada tabung oksigen yang meledak seperti diinformasikan sebelumnya.

BACA JUGA: PT IMIP Beberkan Kronologi dan Penyebab Ledakan di Smelter Nikel Morowali

Untuk penanganan lebih lanjut, PT IMIP tengah berkoordinasi dengan pihak terkait, antara lain safety tenant, satuan pengamanan objek vital nasional (PAM Obvitnas) Kawasan IMIP, Polda Sulawesi Tengah, Danrem Tadulako, dan jajaran pemerintah Kecamatan Bahodopi dan Kabupaten Morowali.

Pemerintah Turun Tangan

Kementerian Perindustrian memastikan pemerintah akan ikut turun tangan menangani kecelakaan berupa ledakan di tungku pabrik pengolahan nikel milik PT lTSS di Morowali, Sulawesi Tengah.

Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif mengatakan pihaknya turut prohatin atas kecelakaan kerja yang terjadi di smelter nikel di Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) itu. Dalam hal ini, pemerintah termasuk Kemenperin akan mengirimkan tim ke lokasi.

Tak hanya itu, Kemenperin juga tengah berkoordinasi dengan PT ITSS dan pihak-pihak terkait dalam upaya cepat penanganan musibah tersebut. Berdasarkan laporan yang diterima Febri, penanganan pasca-kecelakaan telah dilakukan dengan baik.

Kemenperin juga berharap agar perusahaan dapat kooperatif dengan tim investigasi kecelakaan kerja yang diturunkan ke lokasi. Di sisi lain, Kementerian Ketenagakerjaan akan menurunkan Tim Pengawas Ketenagakerjaan untuk menindaklanjuti kecelakaan smelter itu.

"Saya prihatin terhadap peristiwa yang terjadi di PT IMIP. Saya juga turut berdukacita yang mendalam atas meninggalnya belasan pekerja dan puluhan pekerja lainnya yang mengalami luka-luka," ucap Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kemnaker Haiyani Rumondang dalam siaran pers, Minggu (24/12/2023).

Haiyani memastikan para korban, baik yang meninggal dunia maupun yang luka-luka akan mendapatkan manfaat jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu, Haiyani menyatakan bahwa Kemnaker sejak pagi telah melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tengah dan juga perusahaan terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Generasi Muda DIY Harus Dibekali Pendidikan Karakter yang Mumpuni

Sleman
| Minggu, 19 Mei 2024, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement