Advertisement

Duh, 2 WNA Ditemukan Berkemah di Zona Merah Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

Newswire
Kamis, 18 Januari 2024 - 09:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Duh, 2 WNA Ditemukan Berkemah di Zona Merah Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Tim SAR gabungan menemukan dua WNA asal Swedia yang ingin berkemah di jalur aliran lava Gunung Lewotobi Laki-laki, di Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, NTT, Rabu (17/1/2024) malam. (ANTARA - Fransiska)

Advertisement

Harianjogja.com, FLORES—Dua orang warga negara asing ditemukan sedang berkemah di daerah zona merah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) gabungan pun meminta keduanya untuk berada di zona aman.

Kedua orang tersebut tercatat sebagai WNA asal Swedia. Mereka ditemukan membangun tenda di daerah yang menjadi jalur aliran lava di Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, pada Rabu (17/1/2024) malam.

Advertisement

"Kami temukan ada dua WNA yang sudah berada di area yang kiranya menjadi jalur lahar panas atau material gunung api, padahal sangat berbahaya karena area itu harus dikosongkan dan tidak boleh ada aktivitas," kata Komandan Tim Basarnas Maumere untuk Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Riswan Dwiputra, di Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, Kamis (18/1/2024).

BACA JUGA: Keluarkan Awan Panas , Warga Diimbau Tak Lakukan Aktivitas Radius 4 Kilometer dari Puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki

Dari informasi yang diperoleh Tim SAR gabungan, dua WNA pria bernama Alex (34) dan Hening (38) itu telah membangun sebuah tenda lengkap dengan peralatan masak dan alas tidur.

Saat ditemukan dalam kegiatan patroli malam, kedua pria itu baru selesai membangun tenda dan hendak tidur. Hening pun tidak memakai baju saat disambangi personel tim SAR.

"Mereka tujuannya memang mau camping di situ karena melihat area itu cukup bagus untuk camping dan membangun view gunung api," ujar Riswan.

Setelah menemukan kedua pria itu, tim SAR gabungan menjelaskan tentang kondisi wilayah yang mereka jadikan lokasi berkemah.

Riswan mengatakan wilayah itu menjadi zona merah dan ada larangan melakukan aktivitas apa pun. "Kami komunikasikan bahwa area ini harus clear karena jalur merah yang sudah dinyatakan tidak boleh ada aktivitas," ucap Riswan.

Ia bersyukur dua WNA itu memahami informasi yang disampaikan tim SAR. Petugas juga menunggu kedua WNA itu membongkar tenda dan mengawalnya menuju jalan utama.

Kedua WNA itu disarankan menuju ke arah Konga atau Larantuka sebagai titik aman. "Mereka sempat bertanya area mana yang kira-kira dinyatakan clear untuk camping, jadi kami arahkan untuk keluar dan kami kawal hingga ke jalan raya Maumere-Larantuka," katanya.

BACA JUGA: Peringatan Dini Gangguan Cuaca di DIY, BMKG: Waspadai Hujan Lebat, Petir dan Angin Kencang serta Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan

Riswan menyatakan komitmen tim SAR gabungan untuk melakukan patroli dan memastikan warga dari tujuh desa terdampak erupsi sudah mematuhi rekomendasi larangan yang telah dikeluarkan pihak PVMBG.

Ia juga berharap ada pos jaga di Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura, agar tidak ada lagi aktivitas keluar masuk kampung, baik bagi masyarakat maupun wisatawan.

"Seharusnya sudah ada pos sehingga tidak ada lagi yang beraktivitas karena itu daerah rawan," katanya berharap.

Hingga saat ini status Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada level IV atau awas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Bantul School Expo Digelar di Stasion Sultan Agung, Ajang Promosi Segala Kegiatan Pendidikan

Bantul
| Kamis, 02 Mei 2024, 15:57 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement