News

Daftar Negara yang Izinkan Boeing 737 Max Kembali Mengudara

Penulis: Nindya Aldila
Tanggal: 29 Desember 2021 - 18:07 WIB
Beoing 737 Max 9 - AirlineReporter

Harianjogja.com, JAKARTA - Boeing 737 Max akhirnya kembali mengudara di sejumlah negara setelah dilarang terbang karena kecelakaan memilukan di dua negara pada 2018 silam.

Dilansir Bloomberg pada Selasa (28/12/2021), Indonesia menjadi negara yang baru saja memberikan izin kepada 737 Max. Hal ini disampaikan oleh Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Transportasi Novie Riyanto dalam pernyataan.

Hal ini diputuskan setelah melakukan serangkaian investigasi dan perbaikan pada sistem pesawat.

Seperti diketahui, sebuah kecelakaan pesawat memilukan yang melibatkan armada Boeing terjadi pada Oktober 2018. Sebanyak 189 penumpang beserta kru pesawat Lion Air JT-610 dinyatakan tewas.

Dengan seri yang sama, kecelakaan juga terjadi di Ethiopia hanya 5 bulan setelahnya dengan memakan korban 157 jiwa. 737 Max di seluruh dunia dikandangkan dan perusahaan asal Amerika Serikat itu harus melalui penyelidikan. Hasilnya mengungkapkan terdapat kelemahan desain dalam sistem kontrol penerbangan.

Kecelakaan tersebut sebagian dipicu oleh kegagalan yang menyebabkan pesawat otomatis menukik berulang kali. Dalam kedua kasus, pilot tidak melakukan prosedur untuk menonaktifkan kesalahan sistem sehingga akhirnya kehilangan kendali pesawat.

Sebelumnya, Malaysia dan Singapura telah lebih dulu memberikan izin 737 Max kembali mengudara. Sementara itu, Ethiopian Airlines Group bakal memberikan izinnya kembali mulai 1 Februari 2022. Izin untuk seri Max di India juga bakal berlaku mulai 26 Agustus.

AS dan Brasil menyelesaikan perizininan pada akhir 2020 dan diikuti oleh pasar utama lainnya termasuk Eropa. Namun, China sebagai negara pertama yang mendaratkan pesawat seri ini setelah kecelakaan kedua di Ethiopia masih belum mencabut larangannya, meskipun sudah melakukan uji terbang pada Agustus.

Pejabat Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) telah melakukan pendekatan dengan jaksa AS untuk memperingatkan bahwa dakwaan yang dijatuhkan kepada Kepala Pilot Teknis Boeing Mark Forkner sebagai satu-satunya orang yang bertanggung jawab terhadap dua kecelakaan naas itu merupakan kesalahan besar.

FAA mengatakan bahwa dakwaan yang dijatuhkan Departemen Kehakiman tersebut tidak benar dan menyimpang. Pernyataan tidak biasa oleh pejabat FAA tersebut dirinci dalam pledoi oleh pengacara Forkner yang diajukan pada 13 Desember di pengadilan Texas. Mereka meminta hakim untuk memberikan akses kepada pejabat FAA agar menjadi saksi potensial dalam kasus tersebut.

Seorang pejabat FAA yang tidak disebutkan namanya mendekati jaksa pada 26 Oktober untuk meminta pertemuan, 12 hari setelah Forkner didakwa, seperti ditulis dalam pledoi oleh pengacara Forkner Jeff Kearney, Catherine Stanley dan David Gerger.

"Forkner adalah kambing hitam dan seharusnya tidak dihukum," kata ketiga pengacara tersebut. Dalam sebuah presentasi berlogo resmi FAA menyebutkan bahwa bukti yang ditemukan tidak relevan dengan kasus.

Selain itu, peran Forkner tidak berkaitan dengan pelatihan pilot untuk armada Boeing Max. Dia juga tidak memiliki peran dalam pengambilan keputusan FAA untuk mensertifikasi pesawat maupun kesalahan pada desain yang mengakibatkan kecelakaan terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bloomberg

Berita Terkait

Polres Bantul Ingatkan Menerbangkan Balon Udara Membahayakan Penerbangan
Viral Balon Udara Tiba-tiba Mendarat di Runway Bandara YIA
AirAsia Batalkan Penerbangan ke Malaysia Akibat Erupsi Gunung Raung di Sitaro Sulut
Kemenhub Minta Masyarakat Patuhi Aturan Balon Udara

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Wah... Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang
  2. Bocoran HP Vivo V30e yang bakal Meluncur di Indonesia 2 Mei
  3. Mengapa Snaptube Lebih dari Sekadar Aplikasi Unduh Video?
  4. Game Kekerasan Berpotensi Merusak Moral Anak-anak Bangsa

Berita Terbaru Lainnya

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting
Surya Paloh Temui Prabowo di Kartanegara
Jusuf Kalla Ingatkan Prabowo Pentingnya Oposisi
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik
Jokowi Siapkan Program Unggulan untuk Prabowo-Gibran