Wisata

Nepal van Java Kian Berwarna, Perekonomian Warga Semakin Menggeliat

Penulis: Abdul Hamied Razak
Tanggal: 18 Oktober 2021 - 22:07 WIB
Suasana di Nepal van Java di Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, belum lama ini - Ist

Harianjogja.com, MAGELANG- Berada di ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut, menjadikan Dusun Butuh menjadi dusun tertinggi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dusun yang terletak di Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik ini awalnya hanya jalur perlintasan biasa yang dilalui para pendaki Gunung Sumbing.

“Bagi masyarakat awam mungkin kurang menarik, karena lokasinya jauh dari kota dan fasilitas yang masih minim. Aktivitas warga pun biasa-biasa saja, mayoritas bekerja sebagai petani. Mereka menanam berbagai sayuran mulai dari kentang, wortel, kol dan sayuran lainnya,” ungkap Kepala Dusun Butuh Kaliangkrik, Lilik Setiyawan melalui rilis yang diterima Harian Jogja, Minggu (17/10/2021).

Pesona lanskap rumah-rumah penduduk Dusun Butuh yang seolah bertumpuk di lereng Gunung Sumbing kerap disandingkan oleh para pendaki dengan pemandangan perdesaan Namche Bazaar di Pegunungan Himalaya, Nepal. Sejak 2019 dusun tersebut dijuluki Nepal van Java.

Lilik memulai inisiasinya untuk menyulap Dusun Butuh agar tampak lebih berwarna. Warga pun mulai berbenah. Kepopuleran Nepal van Java juga memberi warna perubahan pada kehidupan perekonomian warga setempat. Warga dengan jumlah lebih dari 1.000 orang yang terdiri dari 475 Kepala Keluarga kini memiliki lapangan usaha baru seperti membuka warung makan atau kopi, kru parkir, hingga kru ojek.

"Ini membuktikan Nepal van Java mengangkat perekonomian warga. Kami dibantu Nippon Paint untuk mengecet rumah-rumah warga,” papar Lilik.

Baca juga: Najwa Shihab dan Sejumlah News Anchor Metro TV Reuni di Jogja, Warganet: Kangen Metro TV Jaman Dulu

Area Sales Manager Jawa Tengah Nippon Paint Topan Wijaksono mengatakan sejak 2019 pihaknya mendonasikan sebanyak 1.361 liter cat untuk Nepal van Java. Pengecatan dilakukan di 300 rumah warga atau setara dengan 6.805 meter persegi. "Kami melihat potensi besar Dusun Butuh menjadi destinasi wisata yang digandrungi oleh wisatawan," katanya.

Bantuan yang diberikan, lanjutnya rupanya memberikan dampak Nepal van Java semakin berwarna dan popular karena menyerupai pemandangan perdesaan Namche Bazaar di Nepal. "Kami yakin warna cat telah memberikan kekuatan untuk mengubah suasana dusun ini dan mendorong wisatawan untuk menelusuri Nepal van Java. Ke depan kami berharap pengecatan ini dapat meremajakan penampakan dusun agar lebih banyak wisatawan,” ungkap Topan.

Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein mengungkapkan saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah menggerakkan kembali sektor pariwisata dengan meningkatkan potensi desa wisata.

Sama halnya dengan Nepal van Java telah menjadi sorotan wisatawan domestik dan mancanegara dan diakui oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. "Di era adaptasi baru Covid-19, destinasi wisata meredup dan ini menjadi tantangan tersendiri. Semoga pengecatan ini dapat mengibarkan kembali semangat sektor pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," harap Slamet.

Saat ini, wisata Nepal van Java sudah melakukan simulasi pembukaan secara bertahap sejak dua pekan lalu. "Dalam tahap simulasi di masa pandemi ini terhitung sekitar 3.000 orang berkunjung berdasarkan perhitungan akumulatif pada kunjungan hari biasa dan akhir pekan,” tambah Lilik. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
Mulailah Perjalanan Kuliner di sepanjang Pesisir Aegea di Turki
PENINGKATAN KAPASITAS SDM WISATA: Dispar DIY Gelar Pelatihan Penyelenggaraan Event
4 Produk Lokal DIY Mendapatkan Sertifikasi Indikasi Geografis, Ini Manfaatnya

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Satlantas Polres Sukoharjo Beri Apresiasi Relawan Ambulans yang Bantu Pemudik
  2. Daftar Bandara Indonesia yang Layani Penerbangan Internasional Per April 2024
  3. Revisi UU Pemilu
  4. Banyak yang Enggak Tahu, Ternyata di Bantul Tidak Ada RW

Berita Terbaru Lainnya

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru
Ada Kompetisi Unik, Pramusaji Kafe di Paris Balapan Bawa Baki
Rayakan Hari Kemenangan dengan Syawalan Sekar Kedhaton Restaurant
Menikmati Wisata Hanya dari Atas Sepeda Motor
Mengunjungi Gedung Monster, Bangunan Unik Padat Penduduk di Hong Kong
Berkeliling di Segarnya Taman Tengah Kota Jogja