Jogjapolitan

Klaster Sangon Bertambah, Satgas Tutup Tempat Ibadah

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Tanggal: 14 Mei 2021 - 19:16 WIB
virus corona

Harianjogja.com, KULONPROGOGugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulonprogo memberlakukan pembatasan ketat keluar masuk di empat dusun di Kapanewon Kokap, Kulonprogo yang warganya masuk dalam Klaster Sangon.

Keempat dusun itu adalah Dusun Sangon, Kalurahan Kalirejo; Dusun Kadigunung, Tapen dan Tlogolelo, Hargomulyo. Langkah itu dilakukan karena adanya penambahan kasus positif Covid-19.

Penambahan kasus positif Covid-19 di Klaster Sangon terjadi pada Kamis (13/5/2021). Tambahan itu berasal dari hasil swab polymerase chain reaction (PCR) 56 warga, serta hasil positif rapid tes antigen enam orang. Total saat ini sebanyak 62 warga positif Covid-19 dari Klaster Sangon.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo, Baning Rahayujati, mengatakan selain memperketat keluar masuk dusun, Satgas juga menutup tempat ibadah dan kegiatan kelompok masyarakat.

"Kami juga melakukan pemberian sembako kepada warga yang melakukan isolasi oleh pemerintah kalurahan. Hari ini, Jumat (14/5/2021) pemeriksaan swab massal di dusun Sangon dan Kadigunung dimulai sekitar pukul 13.00 WIB siang oleh puskesmas Kokap I. Dibantu puskesmas sekitarnya dengan sasaran pemeriksaan kurang lebih 200 orang," kata Baning.

Baning menambahkan kepada warga bila merasakan gejala demam, kehilangan indera penciuman atau pengecapan, tidak enak badan agar segera berobat dan melakukan karantina mandiri di rumah serta meningkatkan stamina dengan makanan bergizi, istirahat cukup.

"Warga kami minta untuk mengikuti arahan petugas, termasuk bersedia diambil swab dan melakukan karantina dengan tertib. Kemudian, meningkatkan partisipasi dan peran tokoh masyarakat untuk menjadi contoh dalam melaksanakan 3M yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Warga juga diminta untuk melaporkan bila ada pendatang dari luar wilayah kepada satgas," kata Baning.

Kerja sama yang baik antara satuan tugas dan masyarakat akan mampu memutus rantai penularan Covid-19. "Laporan dan penemuan yang terlambat akan mempercepat penularan," ujar Baning.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Pasien Melonjak dan Nakes Terinfeksi Covid-19, Gunungkidul Butuh Sukarelawan Kesehatan
Sleman Bersiap Dirikan Rumah Sakit Darurat Covid-19
Rumah Sakit di DIY Mulai Rekrut Sukarelawan Nakes
Epidemiolog Sarankan Jokowi Ambil Opsi Lockdown, Ini Alasannya

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Tega! Cemburu dengan Istri, Pria Bancak Semarang Jadikan Anak Tiri Pelampiasan
  2. Gibran Ingin Dana CSR Perusahaan Dialokasikan ke Bidang Pendidikan
  3. Animo Warga Tinggi, Bupati Sragen Siapkan Nonbar Laga Timnas yang Lebih Besar
  4. Soal Parpol Luar Koalisi Merapat ke Pemerintah, Gibran: Kita Tunggu Saja

Berita Terbaru Lainnya

Pegagan Berpotensi Memperbaiki Daya Ingat, Guru Besar UGM: Meningkatkan Dopamin
Poster Ancaman Siksa Kubur bagi Pembuang Sampah Sembarangan Dikritik Walhi, Jadi Bentuk Lepas Tanggung Jawab
Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Jumat 26 April 2024
AHY Menegaskan Tidak Akan Ada Lagi Asal Menggusur di IKN
Hendak Mengambil Ponsel, Warga Sleman Malah Kecemplung Sumur
Punya Inovasi 5 Klaster, Rejowinangun Masuk Lima Besar Kelurahan Terbaik Se-Kota Jogja
Pemilihan Lurah PAW Tirtonirmolo Digelar Juni 2024
Pengembangan Pertanian di Bantul tak Diimbangi dengan Pengadaan Traktor yang Memadai
Tumbuhkan Semangat Kewirausahaan, Puluhan Pemuda di Gunungkidul Dilatih Jadi Barista
Waspadai Potensi Hujan Lebat dan Petir Siang Ini di Jogja dan Sekitarnya