News

Kabar Gembira dari Jokowi, Indonesia Bakal Banjir Dana Segar

Penulis: Amanda Kusumawardhani
Tanggal: 16 Januari 2020 - 14:17 WIB
Presiden Joko Widodo di depan pelaku industri jasa keuangan menyebut Indonesia bakal menerima aliran dana segar sekitar US20 miliar. - ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Harianjogja.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo menyapaikan kabar menarik saat menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2020 di Jakarta, Kamis (16/1/2020).

Jokowi memperkirakan bakal ada dana segar mengalir hingga US$20 miliar menyusul tingginya minat sejumlah lembaga dan negara untuk berinvestasi melalui sovereign wealth fund (SWF).

“Saya tadi sudah bisik-bisik kepada OJK dan Gubernur BI. Begitu aturan SWF, kita dapat akan ada inflow mungkin minimal US$20 miliar, bukan rupiah tapi USD. Sudah ada lembaga-lembaga yang mau naruh. Enggak usah saya sebutkan lembaganya,” katanya.

Menurutnya, pengaturan mengenai pembentukan dan pengelolaan SWF tersebut bakal diatur lebih detail pada penyusunan Omnibus Law yang rencananya bakal diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat pada minggu mendatang.

“[SWF] ini akan lebih pengaruh kalau Omnibus Law disetujui DPR,” ujarnya.

Seperti diketahui, sejumlah lembaga dan negara menyatakan minatnya untuk berinvestasi melalui SWF yakni Softbank Group Corp., Infrastructure Development Finance Corporation (IDFC), Jepang, dan Abu Dhabi.

Mengutip dari berbagai sumber, SWF itu sendiri merupakan pengelolaan investasi yang berasal dari kelebihan kekayaan negara atau sering disebut sebagai dana abadi. Dari sisi sumber dana, SWF bisa berasal dari kekayaan negara yang terbagi atas dua bentuk.

Pertama, dari sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui seperti minyak, gas, dan mineral. Kedua, dari aset keuangan yang diinvestasikan, misalnya saham, surat utang atau obligasi, logam mulia, dan instrumen lain.

SWF merupakan dana investasi milik negara yang terdiri dari aset keuangan seperti saham, obligasi, properti, logam mulia atau instrumen keuangan lainnya yang berinvestasi secara global.

Pengelolaan SWF biasanya tidak dilakukan oleh bank sentral atau kementerian keuangan, tapi dikelola lembaga tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Berita Terkait

CEO Apple Ingin Ikut Kembangkan IKN Jadi Smart City
CEO Microsoft Disebut Bakal ke Indonesia Bahas Investasi, Menkominfo: Akhir Bulan Ini
Pagi Ini CEO Apple ke Istana Negara Bicarakan Investasi dengan Presiden Jokowi
Rencana Investasi Migas Pertamina di Iran Makin Tak Pasti

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Seorang Pemancing Dilaporkan Hanyut di Banjir Kanal Timur Semarang
  2. Kenal di Facebook, Pria Jepara Setubuhi & Bawa Kabur Anak di Bawah Umur
  3. Polisi Jogja Bekuk Komplotan Maling Bermodus Ganjal ATM di Karanganyar
  4. Trafik Data Indosat Naik di Periode Lebaran, Banjarnegara Tertinggi se-Jateng

Berita Terbaru Lainnya

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0
Tak Terima Ditegur, Dua WNA Amerika Ini Diduga Aniaya Pecalang di Bali
Baru Syuting Reality Show, 31 Artis dan Kru Asal Korsel Ini Justru Diperiksa Imigrasi Bali
Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
Mobil Mewah Harvey Moeis Disita Kejagung, Kali Ini Ferrari dan Mercy
KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus