News

Gus Yahya Jadi Ketum PBNU, Pengamat Sebut NU dan PKB Makin Renggang

Penulis: Indra Gunawan
Tanggal: 27 Desember 2021 - 22:57 WIB
Gus Yahya Cholil Staquf (kanan) bersama KH Said Aqil Siradj (kiri) usai penghitungan suara pemilihan Ketua Umum PBNU di Gedung Serba Guna (GSG) Unila. Jumat, (24/12/2021). (ANTARA - Dian Hadiyatna)

Harianjogja.com, JAKARTA-Pengamat politik Saiful Anam menganggap hubungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di bawah Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan Nahdlatul Ulama (NU) akan semakin renggang, usai terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU (PBNU) periode 2021-2026.

“Karena seperti yang kita dengar, bahwa Gus Yahya menginginkan NU netral dan ingin membawa semangat Gusdur dalam menjalankan kepemimpinannya di NU kedepan,” ujar Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) itu saat dihubungi Bisnis, Senin (27/12/2021).

Sebagai informasi, Ketum PKB Muhaimin Iskandar pernah berkonflik dengan Gus Dur dan berhasil melengserkan Presiden ke-empat itu sehingga dirinya berhasil menguasai PKB hingga saat ini. 

Menurut Anam, saat ini Gus Yahya dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut sedang membangun kekuatan untuk menguasai PKB dari tangan Muhaimin.

“Saya berfikir jangan-jangan baik Gus Yahya maupun Gus Yaqut sedang membangun kekuatan untuk dapat dapat menguasai PKB dari tangan Cak Imin yang sedang berkuasa saat ini,” tuturnya. 

“Karna dengan 2 kekuatan tersebut tentu sangat diperhitungkan untuk dapat bersinergi guna menguasai PKB kedepan,” sambugnya.

Sebelumnya, Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya berkali-kali menegaskan gerakan yang akan dia usung jika terpilih menjadi Ketua Umum PBNU. 

Gus Yahya ingin menjadikan model gerakan KH Abdurahman Wahid alias Gus Dur sebagai gerakan Nahdlatul Ulama (NU). 

“Mengapa Gus Dur? Karena beliau yang membawa NU sebagai mandat peradaban. Sejak awal didirikan, NU bertujuan untuk merintis upaya format peradaban baru untuk menggantikan format yang lama, yakni setelah Turki Usmani runtuh,” ujar Gus Yahya dalam acara Ngopi Bareng Gus Yahya dari Arena Muktamar, Selasa (21/12/2021). 

Dia menambahkan, NU didirikan bukan sekadar untuk mengupayakan kesejahteraan warganya atau  sekadar meneruskan mandat ajaran ahlu sunnah wal jamaah. “Jadi kader-kader NU jangan hanya berebut yang remeh temeh seperti selama ini. harus dimulai maindsetnya kalo kita memperjuangkan peradaban,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Berita Terkait

Perayaan Idulfitri Persyarikatan Muhammadiyah Tahun Ini Diprediksi Tak Berbeda dengan Pemerintah
BEDAH BUKU: Kader NU Belajar Jejak Politik Gus Dur
PBNU Pastikan Awal Puasa Tahun Ini Jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024
1 Ramadan Tahun Ini Bakal Tak Beda Hari, Begini Kata Menag

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Berbahaya! Masih Ada Warga Tangkap Ikan Pakai Setrum dan Racun Potas di Jateng
  2. Jumlah Nasabah Paylater BCA Naik 70%, Capai 89.000 Pengguna
  3. Berstatus Siaga Erupsi, Ada Bule Coba Mendaki Gunung Api Ile Lewotolok NTT
  4. KSAD Maruli: Penyebutan KKB Jadi OPM bakal Berdampak Pendekatan di Papua

Berita Terbaru Lainnya

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting
Surya Paloh Temui Prabowo di Kartanegara
Jusuf Kalla Ingatkan Prabowo Pentingnya Oposisi
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik
Jokowi Siapkan Program Unggulan untuk Prabowo-Gibran