Otomotif

Kini Jadi Tren Global, SUV Sempat Disebut Mobil dari Neraka pada 1990-an

Penulis: Dionisio Damara
Tanggal: 11 Mei 2021 - 19:17 WIB
GV80, model SUV pertama Genesis, bergabung dengan jajaran pada Januari 2020. - Hyundai

Harianjogja.com, JAKARTA — Sebelum menjadi tren global, mobil sport utility vehicle (SUV) kerap mendapatkan hinaan serta kritik, seiring dengan popularitasnya yang meroket pada medio 1990-an.

Salah satu kritikan terpedas datang dari Sierra Club, organisasi lingkungan berbasis di Amerika Serikat (AS). Organisasi ini menyebut SUV adalah kendaraan yang berasal dari neraka. Kritik itu tertuang dalam brosur enam halaman, yang terbit pada tahun 2000.

Setidaknya ada sejumlah alasan mengapa popularitas SUV diikuti oleh berbagai kritik. Jurnal berjudul An Analysis of the Impact of Sport Utility Vehicle in the United States (2000), menyebutkan bahwa kritik terhadap model SUV mencakup atas persepsi keselamatan, utilitas, serta besarnya emisi karbon yang dilepaskan oleh kendaraan tersebut.

“SUV umumnya lebih besar dan lebih berat daripada mobil biasa sehingga membutuhkan bahan bakar per mil untuk beroperasi dan menghasilkan polutan dalam jumlah yang lebih besar,” tulis jurnal tersebut.

Kritik terhadap SUV juga diutarakan oleh International Energy Agency (IEA) dalam November World Energy Outlook 2019. Laporan itu menyebutkan pangsa pasar SUV yang meningkat dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir, turut mendorong peningkatan karbon dioksida (CO2), dari 0,55 gigaton menjadi sekitar 0,7 gigaton.

Kondisi itu pun memosisikan SUV sebagai kontributor terbesar kedua terhadap peningkatan emisi CO2 secara global, terhitung sejak 2010. SUV bahkan menyumbang emisi lebih besar dibandingkan industri besi dan baja, aluminium, truk, serta penerbangan.

IEA mencatat saat ini sedikitnya ada 200 juta SUV di seluruh dunia, meningkat tajam dari volume 2010 yang hanya mencapai 35 juta unit. Data IEA juga menyebutkan SUV menyumbang 60 persen peningkatan armada kendaraan secara global sejak 2010.

Selain kritik terhadap besarnya emisi karbon, SUV dinilai lebih rentan mengalami roll-over atau terguling, meski para pembeli percaya bahwa model ini lebih aman dibandingkan model lainnya. Di sisi lain, dengan bumper yang lebih tinggi dan bobot lebih besar, SUV diklaim dapat menjadi ancaman bagi kendaraan lain, terutama jika terjadi tabrakan samping.

Namun, seiring waktu, perkembangan mobil SUV turut mengikuti aturan global mengenai tingkat emisi. Asosiasi Industri Otomotif Jerman (VDA), semisal, mengeklaim meski penjualan SUV terus meningkat, mayoritas produk yang terjual adalah SUV dengan emisi rendah, dalam ukuran kecil dan sedang.

Di sisi lain, VDA mengatakan seluruh pelaku industri otomotif Jerman berkomitmen untuk mendukung pengurangan emisi CO2. Mereka juga mengklaim bahwa sejak 2008, telah sukses mengurangi emisi CO2 hingga 35 persen.

Pada 2018, negara anggota Uni Eropa sepakat menurunkan tingkat emisi CO2 kendaran pada 2030 sebanyak 37,5 persen dari posisi pada 2021. Hal ini merupakan komitmen lanjutan negara benua biru yang sebelumnya telah mengurangi 40 persen emisi dari 2007 pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Berita Terkait

Swift Pod, Mobil Otonom yang Memungkinkan Siapapun Melakukan Perjalanan Sambil Tidur
Berbenturan dengan Inova, Pikap Terguling di Fly Over Jombor
Tampil Sporty, Ini Spesifikasi Terbaru New Rush GR Sport
Oleng, Mobil Tabrak Trotoar hingga Seruduk Motor di Ring Road Utara, 1 Orang Luka-Luka

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. 10 Berita Terpopuler : Kades Pentur Siap Jadi Cabup Boyolali-Simulasi Gempa
  2. Solopos Hari Ini : Kemenangan Luar Biasa
  3. Jadwal Samsat Keliling Karanganyar Hari Ini Sabtu 27 April 2024
  4. Jadwal Samsat Keliling Sragen Sabtu 27 April 2024

Berita Terbaru Lainnya

Belum Ada Laporan Keluhan Pengisian Daya Kendaraan Listrik Selama Arus Mudik Balik Lebaran 2024
Tips Nyaman dan Aman saat Perjalanan Arus Balik
Tips Mudik Pakai Mobil Listrik

Tips Mudik Pakai Mobil Listrik

Ototekno | 2 weeks ago
Mengintip Jenis Mobil Mewah Sandra Dewi yang Harganya Mahal Semua
Tampil Sporty, Ini Spesifikasi Terbaru New Rush GR Sport
Bolehkah Motor Kredit Belum Lunas Digadaikan atau Dipindahtangankan? Begini Penjelasannya
UMKM Otomotif Lokal Dapat Beradaptasi dengan Tren EV
Launching New Honda Stylo 160, Honda Istimewa Gandeng Brand Fashion Lokal
Toyota Jepang Bakal Rilis 30 Mobil Listrik secara Global hingga 2030
Matik 160cc Jadi Premium Fashionable Pertama di Indonesia Resmi Hadir Lebih Dekat di Jogja, Kedu, dan Banyumas